"Nanti tunggu keterangan Kapolrestabes Semarang (Kombes Irwan Anwar) satu pintu semua ini," ujarnya, Rabu (28/8/2024).
Terbaru, hasil investigasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, ada dugaan pemalakan kepada Dokter Aulia.
Dokter Aulia diduga dipalak oleh seniornya Rp 20 juta hingga Rp 40 juta per bulan saat menjalani PPDS Anestasi di Undip.
Fakta baru ini diungkap oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.
"Jadi kita sudah ada beberapa hal yang ditemukan oleh tim investigasi seperti misalnya ada permintaan uang diluar biaya pendidikan resmi yang sempat dikatakan itu antara 20 sampai 40 juta per bulan."
"Walaupun memang ini masih simpang siur, ada yang menyatakan hanya 6 bulan tapi ada juga yang menyatakan ini setiap tahunnya nanti sesuai dengan kenaikan tingkat akan terjadi pengurangan," tandasnya.
Terkait dugaan pemalakan itu, Yan Wisnu mengatakan, Undip mendukung agar investigasi kasus tersebut dilakukan secara terbuka.
"Jadi Undip berkomitmen untuk membuka investigasi seluas-luasnya sedalam-dalamnya dan untuk dibuka saja seluruhnya," ujar Yan Wisnu.
Dia menyebut, Fakultas Kedokteran Undip tak akan menutup-nutupi kasus ini.
"Namun, kami juga berharap nanti hasilnya akan berkeadilan untuk seluruhnya baik untuk anak didik, pasien, dan untuk Undip juga," tukasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kronologi Dokter Muda Risma PPDS Anestesi Undip Semarang Meninggal di Kos Gajahmungkur
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana/Mohay, TribunJateng.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas, Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf/Titis Anies Fauziyah)