TRIBUNNEWS.COM - Terungkap hasil autopsi dua bocah di Kediri, Jawa Timur yang dibunuh ibu kandungnya pada Selasa (3/8/2024) dini hari.
Bocah berinisial MB (14) mengalami 8 luka bacok di bagian kepala, sedangkan BN (9) mengalami 6 luka bacok.
Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, Iptu Fathur Rozikin mengatakan, jasad kedua bocah ditemukan di kamar dalam kondisi berlumuran darah.
Proses autopsi dilakukan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kediri.
"Barang bukti yang kami amankan antara lain senjata tajam jenis parang, baju, sprei, dan bantal yang terdapat bercak darah," paparnya, Rabu (4/9/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Ia menambahkan kasus penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian terjadi pukul 03.00 WIB saat korban tidur.
Di dalam rumah hanya ada pelaku IN (50) serta kedua korban yang masih SMP dan SD.
Sementara ayah korban berada di masjid yang letaknya 50 meter dari rumah.
"Ketika ayah korban sampai di rumah dan memeriksa kamar anak-anaknya, dia terkejut karena mendapati kedua anaknya sudah dalam kondisi demikian (luka-luka dan meninggal dunia)," terangnya.
Pelaku diduga alami gangguan jiwa dan dibawa ke RS Bhayangkara Kediri.
"Kasus masih dalam proses penyelidikan, sementara ibu korban sedang menjalani perawatan di RS Bhayangkara Kediri karena mengalami syok dan belum bisa dimintai keterangan," tukasnya.
Baca juga: Pria di Kediri Kaget & Tak Menyangka Sang Istri Tega Bunuh 2 Anak Mereka, Pelaku Masih Dirawat di RS
Sosok Pelaku
Tetangga korban, Firda, mengatakan IN sehari-hari berjualan jajanan di sekolah dekat rumahnya.
IN sering marah-marah ketika melihat pedagang lain yang jualannya sama.
"Ya jajanan, ya mainan. Kalau ada pedagang lain jualannya sama, dia (IN) marah-marah. Tidak boleh sama. Kalau suaminya setahu saya serabutan," ucapnya.
Firda tak menyangka IN menikam dua anaknya yang masih SMP dan SD.
"Kalau orang normal pasti tidak akan tega. Saya tadi benar-benar melihat kondisi anaknya sangat memprihatinkan. Kepalanya luka parah karena dibacok beberapa kali," imbuhnya.
Baca juga: Tetangga Ungkap Sifat Ibu di Kediri yang Habisi Nyawa Kedua Anaknya Sendiri, Terkenal Pemarah
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemerintah Kota Kediri, Paulus Budi Luhur, menyatakan IN tak masuk dalam daftar pendampingan rehabilitasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Selama ini, IN bukan warga sasaran program dinas sosial dan tidak ada riwayat laporan depresi.
“Sudah saya cek ke data kami juga ke puskesmas. Tidak pernah ada laporan yang masuk ke kami atau ke puskesmas bahwa yang bersangkutan ODGJ,” tuturnya.
Tidak terdaftarnya nama IN lantaran keluarga merasa masih mampu menanganinya.
"Kalau di kami kan menangani yang berat-berat itu.”
“Tentunya dari peristiwa ini kami harus lebih aware. Saya sudah perintahkan petugas lapangan untuk lebih peka saat menjalankan tugasnya,” tuturnya.
Suami Jadi Saksi
Ketua RT setempat, Sutarmanto, menyatakan kasus pembunuhan pertama kali diketahui ayah korban, Zakaria.
"Saya subuh tadi dapat laporan. Saat kami mendatangi lokasi, kedua anak tersebut sudah dalam kondisi meninggal berlumuran darah."
"Kasus ini kemudian kami laporkan ke pihak kelurahan setempat dan diteruskan ke kepolisian," paparnya, Selasa, dikutip dari TribunJatim.com.
Baca juga: Nasib Tragis Kakak Adik di Kediri, Alami Kekerasan hingga Nyawa Melayang di Tangan Ibu Kandung
Zakaria sempat mendengar rintihan korban dan melihat pelaku membawa celurit.
Zakaria kemudian mengamankan pelaku di rumah mertua yang tak jauh dari lokasi kejadian.
“Lalu saya ke rumah Pak Babinsa untuk melaporkan kejadian yang terjadi,” sambungnya.
Sutarmanto mengaku tak mengetahui motif pelaku membunuh dua anaknya yang masih SMP dan SD.
Menurutnya, pelaku memiliki riwayat gangguan jiwa dan sering marah-marah sendiri.
“Sepertinya begitu (ada depresi),” tuturnya.
Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Diduga Alami Depresi, Ibu di Kota Kediri Habisi Nyawa 2 Anak Kandung, Kondisi Jenazah Mengenaskan
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Melia)