News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Fakta FX Rudy Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Ancaman Pembunuhan: Kronologi hingga Sosok Wawanto

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Ketua DPC PDIP Surakarta, FX Hadi Rudyatmo dan (Kanan) Wawanto menunjukan surat pelaporan terhadap Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo di Mapolresta Solo, Selasa (3/9/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Wali Kota Solo sekaligus Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy, dilaporkan ke polisi atas dugaan ancaman pembunuhan.

FX Rudy dilaporkan oleh kadernya sendiri bernama Wawanto.

Diketahui dugaan ancaman pembunuhan itu terjadi pada 29 Agustus 2024, lalu.

Sementara itu, PDIP Jateng sudah merespos pelaporan terhadap FX Rudy.

Berikut fakta-fakta FX Rudy dilaporkan ke polisi atas dugaan ancaman pembunuhan dirangkum dari TribunSolo.com, Rabu (4/9/2024):

1. Kronologi kejadian

Wawanto dalam kesempatannya menceritakan, ancaman pembunuhan itu ia dapatkan saat rapat pengumuman pengusungan calon Pilkada Solo 2024 PDIP pada 29 Agustus 2024 sekira pukul 12.00 WIB.

Lokasinya berada di Girly Corner, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Wawanto mengaku, sudah ada upaya FX Rudy menyakiti dirinya.

"Saya sudah merasa diancam dan sudah ada tindakan untuk menyakiti diri saya."

"Bahkan sudah ada ancaman pembunuhan," urai dia.

2. Berawal dari kekecewaan

Wawanto melanjutkan ceritanya, ancaman tersebut bermula saat sejumlah kader kecewa dengan keputusan PDIP Solo yang mengusung Teguh Prakosa-Bambang Nugroho (Bambang Gage) di Pilkada 2024.

Wawanto kemudian mempertanyakan keputusan tersebut kepada FX Rudy.

Ia juga menyatakan, tidak bersedia memenangkan pasangan tersebut.

Baca juga: FX Rudy Dilaporkan ke Polisi usai Diduga Ancam Bunuh Kader, Begini Kronologi Versi Korban

Namun, menurut cerita Wawanto, FX Rudy malah emosi.

"Saya juga tidak tahu tiba-tiba (FX Rudy) naik pitam. Berdiri menyerang saya sambil nunjuk-nunjuk kepada saya waktu itu saya masih tetap duduk 'tak pateni-tak pateni (bunuh)'. Sudah mau mukul saya namun dilerai sama teman-teman," urainya.

Suasana rapat mulai kondusif setelah Wawanto keluar dari ruangan.

Pada akhirnya, Wawanto memilih mengambil langkah hukum dengan melaporkan FX Rudy ke kepolisian.

3. Sosok Wawanto

Wawanto bukanlah kader baru di PDIP.

Ia sudah terlibat dalam politik praktis sejak 1988 atau selepas lulus SMA.

Wawanto merintis karier politiknya mulai dari pengurus ranting PDIP.

Pria berkacamata ini kemudian mengikuti Pileg pada tahun 2014.

Ia berhasil duduk sebagai DPRD Kota Solo.

Wawanto menjabat wakil rakyat selama dua periode 2014-2019 dan 2019-2024.

Pada Pilkada 2024, ia mendaftar sebagai bakal calon wakil walikota (cawawali), di Kantor DPC PDIP Kota Solo.

Namun, PDIP mengusung duet Teguh-Bambang.

4. Respons Teguh Prakosa

Sekretaris DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa. (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Sekretaris DPC PDIP Solo, Teguh Prakosa merespons santai laporan terhadap FX Rudy.

Ia mempersilakan Wawanto untuk menempuh jalur hukum.

"Sing ngancam siapa? Ya sudah suruh laporkan saja, suruh ngelaporin saja. Kecuali kowe (Wawanto) lecet atau anu, ya terserah saja," katanya.

Teguh juga menyinggug soal etika kader saat rapat internal.

Ia menilai, kader harus bisa menempatkan diri.

"Kalau you tidak punya etika dalam menyampaikan pendapat di forum pada waktu Ketua DPC menyampaikan SK rekomendasi," tegasnya.

Baca juga: 5 Populer Regional: Siswi SMP Tewas di Kuburan Cina Palembang - FX Rudy Dilaporkan ke Polisi

5. Tidak ada kekerasan fisik

Wakil Bidang Hukum, Perundang-Undangan, dan Advokasi Rakyat DPC PDIP Kota Solo, Suharsono menegaskan, tidak ada kekerasan fisik dalam rapat dan ancaman pembunuhan internal kala itu.

Meskipun demikian, ia mengamini terjadi perbedaan pendapat dan membuat pertemuan menjadi panas.

"Tapi tidak ada ancaman, apalagi kekerasan fisik dan lain sebagainya. Nggak ada, tapi saya belum tahu persis yang dilaporkan seperti apa," urai Suharsono.

Suharsono menjelaskan, PDIP Solo tidak tinggal diam.

Pihaknya akan mengumpulkan para pengurus termasuk kader yang ikut rapat internal.

Suharsono secara pribadi berharap masalah antara FX Rudy dan Wawanto bisa berakhir damai.

"Kita senang dengan kedamaian itu, apalagi itu juga kader partai. Kita bicara apa adanya, kita bicara secara normatif, kita bicara secara hukum. Kita belum sampai untuk sampai kepada pembicaraan damai atau lanjut," tutupnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sikap PDIP Solo Jateng soal FX Rudy Dipolisikan Wawanto : Belum Sampai Pembicaraan Damai Atau Lanjut

(Tribunnews.com/Endra)(TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini