Belakangan juga terungkap, pelaku IS sempat ikut yasinan di malam pertama setelah korban meninggal.
Ia tanpa rasa dosa pergi dan berkumpul dengan warga lainnya di rumah keluarga AA.
"Usai peristiwa pembunuhan tersebut, tanpa dosa salah pelaku ini IS datang ikut yasinan di malam pertama," katanya.
3. Bercerita ke teman-teman
Kombes Pol Harryo melanjutkan, IS sempat menceritakan perbuatan bejatnya ke teman-temannya.
Pelaku mengaku, sudah melakukan hubungan intim dengan korban.
"Jadi setelah korban meninggal dunia, pelaku ini kembali kedua lumping dan bercerita dirinya sudah melakukan hubungan suami istri korban ," katanya.
4. Terpengaruh video dewasa
Fakta mengejutkan terungkap saat polisi memeriksa HP milik IS.
Petugas menemukan sejumlah video dewasa.
Kombes Pol Harryo membeberkan, video-video tersebut adalah salah satu faktor yang mendorong IS untuk melakukan aksi bejatnya.
"Jadi pelaku IS ini teripirasi melakukan itu dengan korban, dan akhirnya terjadilah peristiwa itu," bebernya.
"Salah satu penyebab utama secara psikologi, motif peristiwa tindak pidana ini adalah yang bersangkutan mengobral nafsu birahi dengan mengumpulkan film-film biru," tambah Kombes Pol Harryo.
Baca juga: Sosok Siswi SMP yang Ditemukan Tewas di Kuburan Cina Palembang, Diduga Alami Kekerasan
5. Sosok dan peran para pelaku
Diketahui keempat pelaku semuanya masih di bawah umur.
Mereka adalah IS (16), MZ (13), MS (12) dan AS (12).
IS adalah pacar korban yang baru dua minggu berkenalan.