Ia memastikan, dua pasien yang meninggal bukan karena obat.
"Penyebab kematian pasien bukan karena obat kosong," tegasnya, Selasa, dikutip dari Tribun-Medan.com.
Gibson melanjutkan, pihaknya sudah melakukan upaya terbaik saat menangani pasien tersebut.
Namun, takdir berkata lain pasien mengembuskan napas terakhirnya di RSUD Pirngadi Medan.
Diketahui, pasien merupakan pasien rujukan dari rumah sakit lain.
"Kami berusaha sebaik mungkin, tapi memang kondisinya sudah parah," jelasnya.
Gibson dalam kesempatannya juga menjelaskan terkait isu kekosongan obat.
Ia menekankan RSUD Pirngadi Medan sudah melakukan pemesanan.
Meskipun demikian, pihaknya mengakui memang ada keterlambatan waktu kedatangan obat.
"Obatnya sudah datang pada tanggal 2 Agustus, meskipun ada sedikit keterlambatan dalam distribusinya," tambahnya.
Baca juga: Viral Curahan Hati Guru di Kalsel yang Diusir setelah Tegur Kepala Dinas yang Merokok saat Rapat
Kemenkes turun tangan
Gibson menambahkan, setelah video dokter viral, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BPJS Kesehatan mendatangi RSUD Pirngadi Medan.
Keduanya ingin memastikan terkait stok obat yang ada.
"Orang (BPJS Kesehatan) ini kan mau memastikan kebenaran soal kekosongan obat itu," katanya.
Sementara, nasib dokter yang viral kini sedang menjalani pemeriksaan oleh komite medik.