News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Eksistensi Petani Kelapa, Hilirisasi Sejahterakan Warga Jaga Indonesia Tetap Lestari

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengrajin saat merapikan bahan untuk pembuatan sapu lidi di Desa Cimulang, Kabupaten Bogor, Selasa (16/2/2021).

"Dewacoco jadi perusahaan satu-satunya di dunia penghasil bahan bakar biomassa dari limbah sabut kelapa," kata Jerry.

Kini dengan adanya Dewacoco, para petani bisa menjualnya ke pabrik pengolahan dan kelapa mereka dihargai dengan mengacu pada harga pasaran dunia.

Pabrik kelapa milik JHL Group tersebut telah mempekerjakan lebih dari 1.000 karyawan, mayoritasnya putra-putri daerah dan bekerjasama dengan sekitar 5.000 petani kelapa.

“Di sini kami hadir dengan komitmen untuk menyejahterakan para petani kelapa dan putra-putri daerah,” kata Jerry.

Pabrik Dewacoco di Halmahera kini bisa mengolah sekitar 100 ribu butir kelapa per hari dan targetnya bisa mengolah 250 ribu kelapa per hari pada 2025 mendatang.

Sedangkan pabrik yang di Manado kini bisa mengolah 150 ribu kelapa per hari dan terus menggenjot untuk bisa mengolah 500 ribu butir kelapa per hari di tahun depan.

Untuk mencapai target tersebut, kini Dewacoco terus memberikan pendampingan, penyuluhan dan pelatihan kepada para petani untuk bisa menanam dan merawat pohon kelapa secara benar.

“Jika biasanya satu pohon kelapa bisa menghasilkan sekitar 40 butir kelapa per tahun, dengan penanganan yang benar, satu pohon kelapa bisa menghasilkan 120 butir kelapa per tahun. Artinya ada peningkatan 3 kali lipat,” tutur Jerry.

Dewacoco, lanjut Jerry, selain memiliki harapan bermanfaat secara ekonomis untuk masyarakat, juga bercita-cita untuk memacu energi yang keberlanjutan dan membangun kesadaran bersama tentang perbaikan lingkungan di masyarakat.

Jerry lantas menjelaskan, proses pengolahan kelapa di Dewacoco dilakukan sedemikian rupa hingga tak ada satu pun sampah (waste) yang tersisa. Sabutnya diolah menjadi briket untuk bahan bakar biomassa.

Tempurung kelapa akan dipisah dari batoknya untuk dijadikan charcoal.

Bagian kulit kelapa kemudian diolah menjadi coconut paring oil. Seturut itu pula daging kelapa dipisah dengan bagian ari. Ari kelapa tersebut selanjutnya akan diproses menjadi Crude Coconut Oil (CCO).

Sesudah ari kelapa diubah menjadi CCO, bagian dagingnya kemudian masuk ke tahap drying diubah menjadi dessicated dan tepung. Dedicated kelapa tersebut didistribusikan menjadi bahan pangan, tetapi dapat pula menjadi bahan untuk pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO).

Cita-cita Jerry sejatinya tak hanya sekedar mendirikan pabrik untuk mengolah kelapa.

Namun, di sisi lain dia mempunyai keinginan yang kuat untuk menyekolahkan anak-anak petani kelapa di sekitar pabriknya hingga ke jenjang sarjana.

“Saya punya cita-cita akan mencetak 1.000 sarjana pertanian dalam waktu 5 tahun. Saya yakin itu akan tercapai,” kata pengusaha enerjik berusia 69 tahun itu.

(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini