Dia juga sudah menghubungi kakaknya mengabarkan akan pergi ke rumah Nia.
"Saya selalu nelponin 'kak gimana, kak (kondisi Nia)'. Terus kakak bilang 'Nanti saja kakak jelasin'," kata Yoieka mengulang percakapan dengan kakaknya.
Mulai dari sini Yoieka mulai curiga.
Ia mendesak kakaknya untuk menceritakan kondisi Nia yang sebenarnya.
"Sorenya ditelpon sama kakak. Dia bilang, adek ke sini (rumah Nia). Adek kalau ketemu Anya tidak boleh nangis. Adek yang sabar ya'," lanjut Yoieka.
Berharap gantikan posisi Nia
Singkat cerita, Yoieka mendatangi lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
Akan tetapi ia tidak bisa mendekat karena banyaknya warga yang sudah berkumpul.
Dirinya juga mendapatkan informasi wajah Nia rusak dan tidak dapat dikenali lagi.
Kepergian Nia membuat luka mendalam di hati Yoieka.
Baginya, korban merupakan sosok sahabat yang istimewa.
"Anya itu lengkap, dia jadi kakak. Dia jadi abang. Dia jadi sahabat."
"Kehilangan Anya tidak bisa Yoieka ibaratkan kayak apa. Memang segitu spesial dan pentingnya Anya di hidup Yoieka," urainya.
Yoieka dalam kesempatannya juga teringat momen saat Nia memberikan nasehat kepadanya.
Baca juga: Polisi Temukan Tas Pelaku Pembunuhan Nia Kurnia Sari Gadis Pedagang Gorengan, Isinya Bukti Pendukung
Korban sempat menyebut jalinan persahabatan ini tidak akan berlangsung lama.