TRIBUNNEWS.COM - Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengungkapkan kronologi aksi pemerkosaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh Indra Septiarman (28) atau IS kepada gadis penjual gorengan bernama Nia Kurnia Sari (NKS) pada Jumat (6/9/2024) lalu.
Diketahui tragedi ini berawal saat IS membeli gorengan yang dijajakan oleh korban.
Saat itu IS sedang duduk di sebuah warung bersama tiga pemuda lainnya.
Menurut Suharyono IS membeli gorengan yang dijual korban pada pukul 17.10 WIB
Saat itu sedang hujan lebat dan IS tiba-tiba terbesit rencana untuk memperkosa korban.
Kemudian pada pukul 18.25 WIB, tersangka melihat korban di Pasar Gelombang saat sedang berjalan menuju rumah.
IS kemudian memisahkan diri dari pemuda lain dan mengikuti korban.
Pada pukul 18.30 WIB, IS menghadang korban dan menyekapnya.
Dalam penghadangan itu, IS ternyata sudah menyiapkan tali rafia merah untuk mengikat korban, agar memudahkan niatnya memperkosa korban.
Suharyono menyebut, awalnya IS memang tak berencana untuk membunuh korban, tapi hanya ingin memperkosanya saja.
Namun korban pada saat itu memberikan perlawanan sehingga IS menyekap korban selama enam menit sampai korban tidak sadarkan diri.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Sempat Beli Dagangan Korban, Awalnya Tak Berniat Membunuh
"Awal korban disekap, IS tidak merencanakan untuk membunuhnya, hanya untuk memperkosanya," kata Suharyono, dilansir Tribun Pekanbaru Jumat (20/9/2024).
Lebih lanjut Suharyono menyebut, setelah melakukan pemerkosaan dan pembunuhan pada korban, IS kemudian menguburkan jasad korban.
Usai melakukan perbuatan kejinya itu, IS pun kembali ke rumahnya untuk mengganti pakaiannya yang basah kuyup karena hujan lebat.
Layaknya tak terjadi apa-apa, IS pun masih sempat untuk kembali ke warung yang menjadi lokasi pertemuannya dengan korban.
IS Sempat Pinjam Cangkul ke Warga
IS kini telah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan NKS, gadis penjual gorengan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat.
Sebelum jenazah korban ditemukan terkubur dengan kondisi tanpa busana di kawasan Kayu Tanam, Indra ternyata meminjam cangkul kepada warga sekitar.
Selain pinjam cangkul, IS juga ternyata curhat pada temannya usai membunuh NKS pada Jumat (6/9/2024).
Setelah jasad gadis penjual gorengan ditemukan, IS langsung kabur.
Polisi memburu IS bukan tanpa alasan.
Baca juga: Kronologi IS Lakukan Aksi Keji ke Gadis Penjual Gorengan, Sudah Siapkan Tali Rafia
Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir menerangkan ada sejumlah saksi yang memperkuat.
Saksi pertama menyatakan bahwa IS meminjam cangkul.
"Satu (saksi) dia pinjam cangkul," kata AKBP Ahmad Faisol Amir.
Yang paling membuat polisi yakin adalah kesaksian seorang teman IS.
Rupanya IS sempat curhat pada temannya, ia bercerita telah membunuh NKS si gadis penjual gorengan.
"Ada yang mendengar langsung dari pengakuan bahwa 'saya yang melakukan,'" katanya.
Baca juga: Sebelum Jenazah Gadis Penjual Gorengan Ditemukan Terkubur, Indra Septiarman Pinjam Cangkul ke Warga
Selain itu kata AKBP Ahmad Faisol Amir, ada sebuah surat yang menjadi bukti.
"Bukti petunjuk dari surat yang sudah kami BAP hingga kami bisa menetapkan sebagai tersangka," katanya.
Setelah itu IS langsung kabur.
11 hari dikejar, IS akhirnya ditangkap di atas loteng rumah di Padang Kabau, Nagari Kayu Tanam, 2x11 Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat pada Kamis (19/9/2024).
AKBP Ahmad Faisol Amir mengatakan penangkapan Indra Septiarman bermula dari kecurigaan warga.
"Jam 3 masyarakat ada satu rumah kosong ada orang di dalamnya, tim bergerak masuk ke dalam dia bersembunyi di atas loteng," katanya.
Baca juga: Awal Mula Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Terendus di Rumah Kosong, Jejak Kaki Jadi Petunjuk
Selama pengejaran IS Â meninggalkan banyak jejak.
"Yang kami ikuti banyak masyarakat melihat sepintas meninggal barang bukti seperti sandal, masker, ada jejak-jejak diduga bekas tersangka," kata AKBP Ahmad Faisol Amir.
Menurutnya IS memang terbilang lihai dalam pelarian.
Residivis kasus cabul dan narkoba ini juga menguasai kawasan Kayu Tanam.
"Tersangka termasuk lihai dan cekatan karena menguasai wilayah tersebut," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Tak Ada Takut-takutnya , In Dragon alias IS Kembali Nongkrong usai Perkosa dan Bunuh Nia Kurnia Sari.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Erik S)(Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat)