"Situasi yang terus memenas berujung dengan tindak kekerasan yang dilakukan warga terhadap pihak PT MEG. Dalam situasi yang demikian, karena sudah mengancam keselamatan diri, maka dengan terpaksa pihak PT MEG membela diri sehingga mengakibat warga yang melakukan tindak kekerasan terkena pukulan. Pembelaan diri tersebut hanya dilakukan terhadap warga yang melakukan tindak kekerasan," jelas Nuraini.
Nuraini membaca ada seorang warga yakni Nek Awe alias Hawa yang menjadi korban dari konflik itu.
Nuraini menegaskan pihak PT MEG sama sekali tidak melakukan tindakan apa pun terhadap Nek Awe yang diketahui kemudian mengalami cedera.
Singkat cerita, tindak kekerasan oleh warga tersebut kemudian dapat dihentikan setelah Kapolsek Galang dan rombongan datang untuk mengamankan situasi.
"Kapolsek kemudian memediasi warga dan pihak PT MEG, tetapi warga meminta agar lahan yang telah diserahkan penggarap sebelumnya kepada PT MEG untuk dikosongkan, jika tidak, akan bertindak anarkistis dan mengosongkan secara paksa," jelas Nuraini.
Baca juga: Kasus Rempang: Komnas HAM Sebut Upayakan Mediasi Meski Pemerintah Belum Mau
Kapolsek: Ada Miskomunikasi
Sementara itu Kapolsek Galang, Iptu Alex Yasral mengatakan sebelum terjadi insiden terlebih dahulu terjadi adu mulut antara warga dengan pihak PT MEG.
Polisi sudah memeriksa beberapa orang terkait peristiwa bentrok ini, termasuk IN selaku pemilik lahan.
Peristiwa ini bukanlah masalah penggusuran maupun pendataan. Ini murni kesalahpahaman warga dengan PT MEG terkait kepemilikan lahan.
"Kita sangat menyayangkan yang beredar di media sosial banyak informasi yang salah. Kita juga minta kepada warga untuk terlebih dahulu menyaring segala informasi yang didapat, agar tidak terjadi kembali miskomunikasi," ujarnya dikutip dari Tribun Batam.
“Baik dari pihak warga maupun dari pihak PT MEG sama sama mengalami luka akibat kejadian itu," ujar Kapolsek menambahkan.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Warga Galang dan Karyawan PT MEG Bentrok, Kapolsek Sebut Semua Berawal Dari Miskomunikasi