TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kasus penculikan dan pembunuhan bocah berinisial APH (5) yang jasadnya ditemukan di Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (19/9/2024).
APH ditemukan tewas dalam kondisi wajah dilakban.
Kini, lima pelaku telah berhasil diamankan di Cilegon dan Pandeglang, Sabtu (21/9/2024).
Lima orang tersebut bernama Rahmi, Saenah, Emi, Yayah, dan Ujang.
Mereka diketahui memiliki peran yang berbeda-beda dalam kasus penculikan dan pembunuhan APH.
Otak dari penculikan dan pembunuhan APH adalah Rahmi dan Saenah.
Keduanya memiliki utang ke ibu korban senilai Rp150 juta.
Pelaku Emi yang merupakan eksekutor, dijanjikan bakal dibayar Rp50 juta.
Dilansir Wartakotalive.com, Yayan dan Ujang membantu membuang korban dengan imbalan Rp100 ribu.
Terkait motif, Kasatreskrim Polres Cilegon, AKP Hardi Meidikson Samula, menuturkan motif pelaku melakukan penculikan dan pembunuhan adalah karena utang.
Pelaku Rahmi dan Saenah merasa sakit hati setelah ibu korban menagih utang.
Baca juga: Sosok Pembunuh Bocah Wajah Dilakban di Banten, Satu Pelaku Teman Ibu Korban dan Pernah Tetanggaan
Ibu korban sendiri berprofesi sebagai penjual barang dengan sistem kredit.
Eksekutor Sempat Minta Korban Dibakar
Dikutip dari TribunJakarta.com, pelaku bernama Emi sempat menyarankan untuk membakar jasad korban.
Namun, saran tersebut tak dilakukan dan jasad korban dibuang di pesisir Pantai Cihara, Kabupaten Lebak.
Video penangkapan Emi juga beredar di media sosial.
Seorang polisi dalam video tersebut menanyai Emi, apakah benar dia yang meminta untuk membakar jasad korban.
"Katanya lu kan yang nyuruh bakar mayatnya," teriak polisi.
Emi hanya diam tak bergeming.
Sejumlah polisi terlihat sangat geram dengan Emi.
"Pernah punya anak nggak? Pernah punya anak nggak kamu?" teriak petugas polisi yang geram.
Baca juga: 5 Tersangka Penculik dan Pembunuh Bocah Asal Cilegon Ditangkap: 3 Pelaku Adalah Emak-emak
Emi saat diinterogasi juga menyebutkan ia disuruh oleh Rahmi dan Saenah yang punya utang Rp150 juta.
"Yang nyuruh siapa, sebutin namanya, alasannya apa?" tanya polisi.
"Katanya tuh punya utang. Katanya (utangnya) Rp150 juta," kata Emi.
Emi juga mengakui ia diupah sebesar Rp50 juta.
"(Dikasih) Rp50 juta," jawab Emi pelan.
Sebelum APH diculik dan ditemukan tewas, keluarga korban sempat mendapatkan teror dari orang tidak dikenal (OTK).
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Cilegon, AKBP Kemas Indra Natanegara.
"Iya hasil keterangan dari ibu korban, memang (keluarga korban) mendapat ancaman sudah satu bulan yang lalu," ujar Kemas, Jumat (20/9/2024), dikutip dari TribunBanten.com.
Ia menuturkan, ibu korban merupakan penjual barang secara kredit.
Setelah ibu APH menagih utang terhadap salah satu pelanggannya, keluarga korban mendapat teror dan ancaman.
"Ibu korban sering mendapatkan teror berupa ancaman di WA (WhatsApp), akan saya bunuh katanya, baik dari suami dan lain sebagainya," katanya.
Kemas juga mengonfirmasi pihak keluarga korban sudah melakukan pelaporan terkait teror tersebut.
"Iya, jadi ancaman itu dari pihak korban sudah sempat melaporkan ke kita, sudah kita komunikasikan dengan ibu korban apabila ibu mendapatkan ancaman bisa lapor ke kita."
"Kemudian bisa difoto kan yang mencurigakan di sekitar kontrakannya," tambahnya.
Diwartakan sebelumnya, tetangga korban, Hanifah juga menceritakan soal teror yang didapatkan oleh keluarga korban.
"Sebelum APH hilang, mamah APH (Amelia) sempet cerita ada yang menerornya sekitar sebulan sebelum penculikan," ujarnya.
Baca juga: Update Kasus Bocah Perempuan Tewas Wajah Dilakban di Pantai Cihara, Polres Cilegon Tangkap 3 Pelaku
Kala itu, lanjut Hanifah, Amelia bercerita kepadanya teror tersebut didapatkan melalui pesan di WhatsApp.
"Ancamannya lewat whatsapp, katanya mau nyulik APH mau cacatin (melukai keluarga korban) ibu sama bapak APH," jelasnya.
Hanifah menambahkan, ancaman tersebut diduga dikirim oleh salah satu pelanggan dari Amelia.
Amelia sendiri memiliki usaha kredit barang dan sebelumnya telah menagih utang ke salah satu pelanggannya.
"Kayaknya sih masalah utang-piutang HP."
"Mamah APH kan sering hutangi barang, istilahnya kredit barang," kata Hanifah.
Diduga, pengirim ancaman tersebut sakit hati terhadap keluarga korban.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Emi Pembunuh Bocah Aqila di Banten Diimingi 50 Juta, Sarankan Bakar Jasadnya dan di TribunJakarta.com dengan judul Kejamnya Emi Wanita Pelaku Pembunuhan Bocah di Lebak, Saran ke Rekannya untuk Bakar Jasad Korban
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H)(Wartakotalive.com, Dian Anditya Mutiara)(TribunBanten.com, Ahmad Tajudin)