News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Siswa SMP Tewas di Padang

Ayah Afif Maulana Kecewa dengan Hasil Ekshumasi Jenazah Anaknya, Minta Penjelasan Detail PDFMI

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Layar menampilkan foto Afif Maulana saat update temuan dan proses advokasi terkait penyiksaan berujung kematian anak berstatus pelajar, Afif Maulana di Kantor YLBHI, Jakarta, Selasa (2/7/2024). Ayah dari Afif Maulana, Afrinaldi, menyatakan kekecewaaannya terhadap hasil ekshumasi jenazah anaknya yang disampaikan oleh Tim PDFMI.

TRIBUNNEWS.COM - Ayah dari Afif Maulana, Afrinaldi menyatakan kekecewaannya terhadap hasil ekshumasi jenazah anaknya yang disampaikan oleh Tim Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI).

Afrinaldi merasa ada kejanggalan dalam penjelasan mengenai kondisi tubuh anaknya.

Adapun hasil ekshumasi jenazah Afif Maulana diumumkan oleh Ketua Tim Forensik Gabungan, Ade Firmansyah Sugiharto, di Mapolresta Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (25/9/2024) kemarin. 

"Dokter Ade tidak menjelaskan secara utuh apa yang terjadi pada tubuh anak saya, sementara banyak bekas-bekas kekerasan lainnya di tubuhnya, apalagi di bagian depan itu tidak dijelaskan sama sekali," kata Afrinaldi saat jumpa pers di Kantor LBH Padang, Kamis (26/9/2024), dilansir TribunPadang.com.

Ia mengatakan, terkait luka di daerah dada tubuh Afif Maulana tak dijawab dan dijelaskan secara detail oleh Ketua Tim Dokter Forensik.

Padahal ia ingin mengetahui apa yang terjadi pada dada anaknya, apakah sempat melukai jantung atau bagaimana.

"Karena itu, kemarin saya tidak puas dan kecewa. Saya semakin yakin kemarin, setelah pernyataan Dokter Ade yang menyatakan tidak ada air di tubuh anak saya yang terhirup," ungkapnya.

Ia makin yakin bahwa anaknya meninggal di darat dan bukan di dalam air.

Afrinaldi merasa ada yang janggal karena tidak ada air yang terhirup atau masuk ke tubuhnya Afif Maulana.

Lalu juga terkait luka di tubuh anaknya yang dilihat secara langsung, mulai dari bekasnya yang cukup besar di perut, ada juga luka di samping perut, dan di dada.

"Itu tidak dijelaskan, bahkan di perut dan rahang tidak dijelaskan dan disebutkan." 

Baca juga: Cerita Warga yang Ikut Proses Ekshumasi Afif Maulana, Sebut Jenazah Tinggal Kerangka

"Makanya saya akan berusaha meminta informasi itu sedetailnya, karena Dokter Ade sudah berjanji akan memberikan informasi hasilnya secara detail," tuturnya.

Hasil Ekshumasi Afif Maulana

Diberitakan sebelumnya, Tim PDFMI mengungkap hasil ekshumasi jenazah Afif Maulana yang dilakukan pada 8 Agustus 2024 lalu.

Penyampaian hasil ekshumasi PDFMI ini dihadiri langsung oleh Kabid Humas Polda Sumbar, Kapolresta Padang, Pejabat Utama Polda Sumbar, LBH Padang, kedua orang tua Afif Maulana, Ombudsman, LKAAM Sumbar, dan lainnya.

"Tadi siang kami sudah menyampaikan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada Polresta Padang selaku peminta pemeriksaan." 

"Kami sudah melakukan tindakan ekshumasi dan autopsi, dan akhirnya menyusun laporan untuk analisis medikolegal," kata Ade Firmansyah Sugiharto, Rabu.

Ia mengatakan, pemeriksaan ekshumasi telah dilakukan pada 8 Agustus 2024. Kemudian, dilanjutkan autopsi di RSUP M Djamil Padang.

Pada 9 Agustus 2024, dilakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara penemuan jenazah.

Ade menyebut, pihaknya memperoleh asupan dokumen berupa kronologis dari Polresta Padang, LBH Padang, dan LPSK. Semua itu dianalisis dan dituangkan dalam laporan analisis.

Laporan analisis tersebut berisi hasil atau bukti ilmiah secara kedokteran forensik medikolegal tentang analisis perlukaan, analisis biomekanika forensik untuk menjelaskan bagaimana mekanisme terjadinya perlukaan.

"Berdasarkan analis-analis ini, maka kami simpulkan memang kesesuaian kejadian pada terjadinya kematian almarhum Afif Maulana ini adalah kesesuaian dengan mekanisme jatuh dari ketinggian, karena itu telah akan memberikan energi yang tinggi dan memberikan impact yang besar bagi tubuh," ujarnya.

Jumpa pers penjelasan hasil ekshumasi jasad Afif Maulana (13) di Mapolresta Padang, Rabu (25/9/2024).

Lalu, posisi jatuh dari daerah ketinggian 14,7 meter juga sesuai dengan kepustakaan secara keilmuan dokter forensik yang mana bagian pinggang, punggung, dan kepala itu juga menyentuh dasar.

"Sehingga di sini, kami simpulkan pada pemeriksaan kami, memang penyebab kematian Afif Maulana ini adalah sebuah kecederaan atau kekerasan tumpul yang miltiple pada daerah pinggang, punggung, dan daerah kepala yang mengakibatkan adanya patah tulang belakang kepala, dan ada juga perlukaan juga di bagian otak," tuturnya.

Pada luka yang diperiksa dari tubuh Afif Maulana, semua menunjukkan tanda-tanda intravital, artinya tubuh orang itu masih hidup.

Pihaknya menyimpulkan saat Afif masuk ke dalam air atau jatuh ke bawah jembatan masih dalam kondisi hidup.

"Kalau tidak hidup, maka tidak akan mungkin menunjukkan tanda intravital. Namun, pada semua sampel yang kami periksa mulai dari punggung, paha, tulang tengkorak, tulang kemaluan, tulang iga, semua menunjukkan tanda-tanda intravital," ujarnya.

Afrinaldi sempat bertanya, apakah anaknya meninggal di dalam air atau di luar air dari lokasi penemuan korban di bawah Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumbar.

"Hasil pemeriksaan kami menentukan meninggal seketika pada saat jatuh di bawah jembatan tersebut." 

"Posisi perlukaan serta mekanisme tadi, pada menyentuh kepala membentur dasar dan mekanisme di mana kepala terpelanting ke belakang itu secara keilmuan bisa menyebabkan kecederaan pada sumsum tulang belakang daerah leher," ungkapnya.

Ade Firmansyah Sugiharto menjelaskan, secara kedokteran forensik, Afif Maulana meninggal dunia karena jatuh dan meninggal seketika di bawah, menyentuh dasar dan memiliki ruang hidup cukup kecil.

Mengenai luka lebam, dirinya mengatakan, saat pemeriksaan sudah tak ditemukan luka lebam.

Pasalnya, mayat dikebumikan selama dua bulan dan tidak ditemukan tanda-tanda luka lebam mayat.

Tim Kedokteran Forensik hanya menemukan tanda-tanda pembusukan sudah lanjut lantaran korban sudah meninggal dan dikembumikan selama dua bulan.

Sebab, ada kecederaan di daerah pinggang, punggung, dan kepala. Secara keilmuan juga ada cedera di daerah leher yang merupakan satu rangkaian kejadian.

"Itu merupakan satu rangkaian kejadian, di mana pinggang mengenai dasar, punggung, dilanjutkan dengan kepala yang terpelanting ke belakang dan menimbulkan kecederaan pada lehernya."

"Jadi, penyebab kematiannya adalah kecederaan multiple pada daerah pinggang, punggung, kepala, serta leher," ungkapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul: Ayah Afif Maulana Temukan Kejanggalan Hasil Ekshumasi di Padang, Minta Penjelasan Detail PDFMI.

(Tribunnews.com/Deni)(Tribun-Padang.com/Rezi Azwar)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini