News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jalan Panjang UMKM Batik Namburan, Bangkit Berkat YDBA, Punya Visi Go Global 2030

Penulis: Sri Juliati
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemilik Batik Namburan, Evi Rosalina Widyayanti menunjukkan sejumlah produk batik tulis karya Batik Namburan. UMKM Batik Namburan merupakan satu di antara UMKM yang dibina Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA).

"Saat itu, lokasi usahanya masih di Jalan Namburan Lor nomor 1. Makanya diberi nama Batik Namburan," ujar Evi.

Setahun berjalan, sang kakak ipar dan temannya memiliki kesibukan masing-masing. Evi dan suaminya pun 'dipasrahi' untuk terus menjalankan usaha ini hingga sekarang.

Di awal menjalankan Batik Namburan, Evi harus bolak-balik dari kediamannya yang beralamat di Jalan Sadewa No.12, Wirobrajan ke Jalan Namburan, Kalurahan Panembahan, Kapanewon Kraton atau sekira 10 Km.

Dirasa tak efektif, akhirnya ia memboyong seluruh kegiatan produksi Batik Namburan ke rumahnya. Termasuk dengan kegiatan penjualan.

Evi lantas menyulap ruang tamunya sebagai galeri Batik Namburan. Sementara proses produksi dilakukan di halaman belakang.

Total, ada 10 karyawan termasuk para pembatik yang bekerja pada dirinya, dengan rata-rata usia pembatik sekira 50 tahun.

Dalam sebulan, kata wanita kelahiran tahun 1974 itu, Batik Namburan dapat memproduksi sebanyak 60 lembar kain sembari sesekali memproduksi setelan baju.

"Yang menjadi ciri khas dari Batik Namburan adalah motif kontemporer dengan menggabungkan beberapa motif klasik seperti parang, kawung, dan truntum dalam satu kain. Jadi nuansa batik Jogjanya tetap ada," bebernya.

Selain itu, Batik Namburan juga kerap menciptakan desain batik yang unik sebagai bagian inovasi produk. Evi ingin pemakai batik karyanya merasa beda dan unik.

"Memang kadang ada yang bilang, 'modelnya kok aneh-aneh'. Lha, justru ini ciri khasnya Batik Namburan, biar kalau dipakai kesannya beda," tambah Evi.

Pemasaran produk Batik Namburan pun tak main-main. Kain dengan berbagai motif menarik telah sampai ke sejumlah konsumen yang berada di Yogyakarta, Solo, Bandung, Jakarta, Lombok, Sumatra, Papua, Jepang, Dubai, hingga Belanda.

Bahkan ada sejumlah konsumen yang melakukan repeat order hingga meminta dibuatkan busana dari selembar kain Batik Namburan.

Saat ini, kata Evi, Batik Namburan membidik pasangan dengan usia sekira 25-40 tahun sebagai pangsa pasar terbaru.

Rutin Ikuti Perlombaan

Seorang pengunjung melihat hasil karya UMKM Batik Namburan. Usaha ini merupakan salah satu UMKM yang dibina Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA)

UMKM Batik Namburan kian dikenal khalayak setelah rutin memenangkan sejumlah kompetisi serta mengikuti event seperti Jogja Fashion Show dan sejumlah pameran yang berskala lokal hingga nasional.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini