News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilgub Sumatera Utara

Edy Rahmayadi: Kalau Saya Tidak Jadi Gubernur, Gubernur Saya Nanti Bobby

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon gubernur Sumatra Utara (Sumut) nomor urut dua Edy Rahmayadi mengatakan sebenarnya tidak berniat lagi di Pilkada Sumut.

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN-  Calon gubernur Sumatra Utara (Sumut) nomor urut dua Edy Rahmayadi mengatakan sebenarnya tidak berniat lagi di Pilkada Sumut.

Namun, Edy berkilah memutuskan maju karena tidak mau dipimpin rivalnya Bobby Nasution. 

Hal itu disampaikan Edy saat menggelar pertemuan dengan pengurus PDIP di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. 

Baca juga: Bobby Nasution: Masyarakat Tidak Tahu Jalan di Sumut Punya Pusat Atau Provinsi

 "Sebenarnya, saya tidak mau jadi gubernur lagi. Karena usia saya mau 64 tahun. Kalau saya tidak jadi Gubernur, Gubernur saya nanti Bobby. Saya tahu pasti yang berat, dengan kekurangan.

Kalau diikuti tidak sanggup saya, saya tidak mau 16 juta penduduk dipimpin orang yang belum sidik, adalah bersih akhlak, yang siap memberikan amanah," sebut Edy, Senin (30/9/2024). 

Edy mengatakan, niatnya kembali maju tak lepas dari keinginannya menyelesaikan pekerjaannya yang belum selesai. 

Edy juga tak mau lagi menanggapi lebih jauh perihal pernyataan Bobby yang kerap menyinggung soal infrastruktur jalan di Sumut. 

"Masalah infrastruktur, Bobby ngomong Rp2,7 triliun sekian-sekian (jalan rusak). Jalan-jalan antarprovinsi adalah jalan nasional. Bukan jalan provinsi, malas saya menjawabnya karena ditanya wartawan saya jelaskan.

Bobby itu, keponakan istri saya, tidak mau saya menjelekkan dia (Bobby Nasution)," jelas Edy.

Edy menjelaskan bila status jalan provinsi di Sumut terpanjang di dunia, sekitar 3.005 kilometer.

Sedangkan, untuk infrastruktur alokasi anggaran dari APBD Sumut, Rp300 hingga Rp400 miliar.

Baca juga: Bobby Nasution Sindir Pembangunan di Sumut: Masa 50 Triliun Tak Kelihatan Apa-apa

"1 kilometer biayanya Rp 5 miliar. Makanya, dibuat multi years atau tahun jamak, mengurangi biaya itu," sebut mantan Ketua Umum PSSI itu. 

Kata dia, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumut, tidak dapat keseluruhan digunakan pembangunan infrastruktur. Karena, ada alokasi anggaran untuk digunakan di sektor lainnya. 

Edy menyebutkan sejak menjadi gubernur pada 2018 lalu dia harus menggunakan APBD Sumut untuk Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp1,7 triliun.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini