Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, LEBAK - Ribuan wisatawan memadati perayaan pesta adat Seren Tahun yang baru-baru ini diselenggarakan di Kasepuhan Cisungsang, di Kabupaten Lebak, Banten.
Perayaan adat tahunan masyarakat Kasepuhan Cisungsang, ini juga resmi masuk dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN). Sebuah pengakuan atas kekayaan budaya Banten di kancah nasional.
Pagelaran budaya ini mengusung keunikan Kesepuhan Cisungsang ini menangkat nilai-nilai luhur dari khasanah kebudayaan lokal dan terepresentasi dalam berbagai bentuk ekspresi dan estetika, seperti kesenian tradisional dan pengetahuan lokal.
Perayaan Seren Taun tahun kali ini melibatkan sekitar 2.288 orang dengan beragam kegiatan seperti pertunjukan seni daerah, perlombaan, serta atraksi debus, dan melibatkan melibatkan 640 stand umkm, serta dihadiri oleh puluhan ribu pengunjung.
“Penghargaan ini tentunya semakin melengkapi event budaya di Provinsi Banten yang telah masuk KEN yakni Seba Baduy dan Festival Multatuli,” kata Sesepuh Kasepuhan Cisungsang Abah Usep Suyatma.
Baca juga: Kurangi Kepadatan Wisatawan di Bali Selatan, Sandiaga Uno Luncurkan Program 3B
Dia juga menyambut baik momentum Seren Taun 2024 yang berhasil meraih penghargaan KEN untuk pertama kalinya. Ia menyatakan rasa syukurnya atas upaya memajukan wisata budaya.
Sebagai salah satu festival terbesar di Kasepuhan di Provinsi Batan, penyelenggaraan event Seren Taun Cisungsang diharapkan selain menjadi ajang silaturahmi, juga menjadi momentum untuk akselerasi tumbuhnya industri pariwisata, dalam menyongsong masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan bermartabat secara budaya.
Abah Usep menjelaskan, Masyarakat Adat Kasepuhan Cisungsang sudah berdiri ratusan tahun lalu. Merupakan masyarakat adat pecinta budaya.
“Adat adalah budaya. Seren Taun merupakan syukuran setelah panen padi diselenggarakan secara rereongan bergotong royong. Kami Masyarakat Adat Kasepuhan Cisungsang yang melestarikan tradisi ini,” jelasnya.
Upacara Nyisri untuk Padi
Salah satu tradisi yang dilaksanakan adalah upacara Nyisri atau pembacaan mantra, sebelum memasukkan padi pada rangkaian tradisi Seren Taun di Desa Cisungsang, Lebak, Banten.
Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur, sekaligus menghormati Nyi Pohaci, yaitu dewi padi atas panen berlimpah pada tahun ini.
Abah Usep, mengestimasikan transaksi ekonomi selama event yang berlangsung sejak 23 September hingga 30 September ini, mencapai angka Rp 3,5 miliar.
Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kemenkraf, Fadjar Hutomo, menyampaikan dukungan terhadap pengembangan wisata, baik itu kegiatan pariwisata maupun budaya.