News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5 Populer Regional: Mahasiswa Universitas Petra Surabaya Tewas - Wanita Muda Begal Sopir Taksi

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita populer regional dimulai kabar tewasnya mahasiswa Universitas Petra Surabaya hingga wania muda begal sopir taksi online.

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai kabar tewasnya salah satu mahasiswa Universitas Petra Surabaya.

Mahasiswa tersebut diduga mengakhiri hidup dengan melompat dari gedung Q milik kampus.

Korban merupakan mahasiswa berinisial R dan berjenis kelamin laki-laki.

Kemudian ada kasus seorang wanita muda nekat begal sopir taksi online di Surabaya.

Pelaku nekat menusuk leher dan wajah korban.

Identitas pelaku diketahui bernama Maria Livia (24) asal Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berikut rangkuman berita populer selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Mahasiswa Universitas Petra Surabaya Tewas, Diduga Akhiri Hidup Lompat dari Gedung Kampus

Seorang mahasiswa dari Petra Christian University (PCU) tewas diduga mengakhiri hidup dengan melompat ketinggian gedung kampus yang berada di kawasan Jalan Siwalankerto, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Selasa (1/10/2024) pada pukul 10.45 WIB.

Dikutip dari Tribun Jatim, jasad mahasiswa tersebut ditemukan tergeletak di sisi belakang bangunan lantai enam Gedung Q kampus tersebut.

Menurut petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Rozi, mahasiswa tersebut diduga mengakhiri hidup dengan melompat dari gedung Q milik kampus.

"Lompatnya itu dari lantai 12," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Tribun Jatim, korban merupakan mahasiswa berinisial R dan berjenis kelamin laki-laki.

Korban juga mengenakan kaus berwarna hitam, memakai celana jeans kelir hitam, dan bersepatu hitam.

Sementara itu, jenazah dalam kondisi terluka parah di bagian kepala dan berlumuran darah.

Pasca penemuan jasad mahasiswa tersebut, kepolisian dari Tim Inafis Polrestabes Surabaya langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan dimulai sekira pukul 11.55 WIB.

Polisi pun memasang garis polisi dengan radius 10 meter dari TKP.

Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya, Kompol M Sholeh pun mengungkapkan pihaknya belum dapat menyampaikan banyak hal soal peristiwa ini.

Pasalnya, saat ini olah TKP masih berlangsung.

"Mohon waktu, masih olah TKP," ujarnya.

Baca selengkapnya.

2. Fakta Hukuman Squat Jump Berujung Maut di Deli Serdang, Guru Honorer Wanita Terancam Pidana

SMP Negeri 1 STM Hilir Kabupaten Deli Serdang, Selasa (2/10/2024). Sosok Guru yang Hukum Squat Jump Siswa, Dikenal sebagai Orang yang Lembut di Sekolah. (Tribun-Medan.com/Indra Gunawan)

Polresta Deli Serdang masih menyelidiki penyebab tewasnya siswa SMP berinisial RSS (14).

Proses ekshumasi dilakukan pada Selasa (1/10/2024) pukul 10.00 WIB, dan jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk diautopsi.

Sebanyak 9 saksi telah diperiksa mulai kepala sekolah, guru hingga orang tua korban.

Oknum guru honorer berinisial SW berstatus terlapor lantaran memberi hukuman squat jump 100 kali ke korban pada Kamis (19/9/2024) lalu.

Hukuman tersebut diduga mengakibatkan fisik korban melemah dan dinyatakan meninggal pada Kamis (26/9/2024).

Wali kelas korban, Darwin Paulce Barus, mengatakan SW merupakan guru agama kristen yang kini telah dinonaktifkan dari sekolah.

Saat ini, tersisa dua guru agama di sekolahnya yakni guru agama Islam dan Katolik.

"Ya karena dia (SW) di rumahkan dulu ya sekarang ini harus ada inisiatif berikan tugas. Saya sebenarnya guru Bahasa Inggris, tapi karena saya pengurus gereja juga ya saya pun bisa."

"Tinggal guru agama Katholik dan Islam saja sekarang di sekolah kita," paparnya, Selasa (1/10/2024).

Baca selengkapnya.

3. Alasan IS Kuburkan Gadis Penjual Gorengan setelah Dirudapaksa: Panik, Saya Bangunin Gak Gerak-gerak

IS mengaku panik dan ketakutan setelah tahu gadis penjual gorengan yang dirudapaksanya tak bergerak lagi. (Tangkap Layar YouTube tvOneNews)

IS, tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan, NKS (18) di Padang Pariaman, Sumatra Barat, mengaku panik setelah mengetahui korban tak bergerak.

Karena kepanikannya itu, tanpa berpikir panjang, IS langsung menguburkan korban.

"Karena sudah panik dan gak tahu, apalagi pas tahu dia gak gerak-gerak lagi."

"Sudah coba dibangunin gak gerak-gerak, semakin panik," kata IS, dilansir YouTube tvOneNews, Selasa (1/10/2024).

"Sudah bercampur aduk (perasaannya), panik, ketakutan. Makanya si korban saya kuburkan," sambungnya.

Setelah menguburkan korban, IS kembali lagi ke warung tempat ia sebelumnya bertemu korban.

Di sana ia sempat ditanya oleh temannya.

"Yang ditanyakan, 'dari mana kamu hujan-hujan, basah-basah?' Saya bilang, 'dari tempat teman'," ucapnya.

Sebelumnya, IS mengakui motif utamanya melakukan aksi keji itu karena ingin merudapaksa korban.

Demikian disampaikan oleh Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir.

"Motif utama sesuai keterangan tersangka dan keterangan saksi yang kami peroleh adalah pemerkosaan," ujarnya, Senin (23/9/2024), dilansir TribunPadang.com.

Dalam penyelidikan terungkap, cangkul yang digunakan IS untuk menguburkan korban didapat dari pondok kosong.

Cangkul tersebut didapat IS setelah menyeret korban ke lokasi yang akan digunakan untuk menguburkan NKS.

Baca selengkapnya.

4. Soal Santri Tewas Dilempar Kayu Berpaku, LP Model A Diterbitkan, Penanganan Kasus Tetap Berjalan

Inilah kabar terbaru dari kasus tewasnya santri di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Korban, MKA (13) tewas setelah dilempar kayu berpaku oleh guru ngaji atau ustaz, minggu (15/9/2024).

Terbaru ini, Polres Blitar Kota menaikkan kasus dari penyelidikan ke penyidikan.

Pihak kepolisian juga telah menerbitkan laporan polisi (LP) model A.

LP model A adalah Laporan Polisi yang dibuat oleh anggota Polri yang mengalami, mengetahui, atau menemukan langsung peristiwa yang terjadi.

"Kami telah menerbitkan laporan polisi model A atau laporan kasus hasil temuan polisi. Tanpa menunggu laporan dari pihak keluarga korban," kata Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, Senin (30/9/2024).

Selain itu, pihaknya juga telah meminta keterangan sembilan saksi dalam kasus ini.

Kesembilan saksi tersebut meliputi santri, ustad, pemilik pondok, rumah sakit, hingga paman dan nenek korban.

"Untuk barang bukti yang kami amankan yaitu potongan kayu yang dilempar mengenai korban," ujarnya, dikutip dari TribunJatim.com

Setelah keterangan saksi cukup, lanjut Iptu Samsul, pihaknya akan melakukan gelar perkara untuk menentukan siapa pelaku penganiayaan terhadap MKA (13).

"Setelah keterangan saksi cukup, kami akan melakukan gelar perkara untuk menentukan siapa pelaku penganiayaan," ujar Samsul.

Baca selengkapnya.

5. Kronologi Wanita Muda Begal Sopir Taksi Online di Surabaya, Tusuk Leher dan Lukai Wajah Korban

Perempuan pelaku pembegalan berusia 23 tahun di Gunung Anyar, Surabaya Timur, Selasa pagi, 1 Oktober 2024 (kiri), dan Daihatsu Sigra korban yang dirampas pelaku dan rusak karena menabrak saat dibawa kabur pelaku. (Kolase Tribunnews)

Seorang wanita muda asal NTT, Maria Livia  melakukan aksi begal terhadap sopir taksi online di kawasan Gunung Anyar Tambak, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (1/10/2024).

Peristiwa bermula saat, Maria keluar dari apartemen Amor Tower Pakuwon City Mall sekira pukul 07.30 WIB.

Kemudian, wanita berusia 24 tahun tersebut memesan lewat aplikasi menuju kawasan Mulyorejo.

Sampai  di lokasi tujuan, Maria meminta tolong kepada orang untuk memesan taksi online dari aplikasi Indrive menuju daerah Gunung Anyar.

Tepat di kawasan Gunung Anyar Tambak dia membegal driver taksi online yang mengantarkannya.

Korban begal tersebut bernama Pudjiono (47) warga  Keputran Panjunan.

Maria menusuk leher dan melukai wajah menggunakan senjata tajam.

Lalu korban dalam kondisi bercucuran darah dipaksa keluar dari mobil minibus warna putih miliknya dengan nomor polisi L 1867 CAS.

Maria lantas kabur. Namun, upayanya membawa mobil curian digagalkan warga.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini