Sekjen Himpunan Pengusaha Daring (HIPDA), David Walalangi, mengatakan kasus pembegalan sering terjadi di Surabaya.
"Kami berharap penegakan hukum lebih tegas. Jangan sampai kejadian ini menjadi trauma bagi semua driver online. Banyak masyarakat kelas menengah yang bergantung pada pekerjaan ini," bebernya.
Diketahui, pelaku memesan taksi online menggunakan akun orang lain.
Pihaknya meminta perusahaan taksi dan ojek online memperketat sistem pemesanan.
Baca juga: Motif Wanita Muda Begal Sopir Taksi Online di Surabaya, Butuh Uang Untuk Liburan ke Australia
Hal senada juga diucapkan Plt Ketua Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur, Daniel Lukas Rorong.
Ia berjanji akan mengawal kasus ini hingga pelaku diberi hukuman berat.
"Kami akan berkoordinasi dengan pihak aplikator untuk pengobatan korban hingga pulih kembali."
"Kami juga komunikasi dengan pihak kepolisian agar pelaku diproses dan bisa dijerat dengan pasal yang memberatkan agar ada efek jera buat lainnya," tegasnya.
Daniel Lukas mengingatkan para driver taksi online untuk selalu berhati-hati lantaran aksi begal rawan terjadi.
"Jika tiba-tiba penumpang melakukan aksi pembegalan, rekan driver bisa segera membunyikan klakson sekencang-kencangnya."
"Ini akan membikin pelaku panik. Lalu, sopir bisa segera keluar dari mobilnya. Kemudian, berteriak minta tolong pada warga atau pengendara yang melintas," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kronologi Lengkap Aksi Bengis Cewek Asal Ende Begal Driver Taksi Online Surabaya, PDOI Jatim: Kawal
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Bobby)