Mengutip Tribun Medan, pihaknya telah berkomunikasi dengan ibu korban dan telah meminta maaf.
Dari informasi yang ia peroleh, sejauh ini hanya ada satu anak yang diduga dianiaya oleh pengasuh tersebut.
"Kita sudah minta maaf dan kita pun diluar apa yang kita inginkan. Setahu kami tidak ada anak lain." pungkasnya.
Pengakuan Ibu Korban
Ibu korban, Cici Anastasya (28) mengatakan, anaknya mendapat dugaan penganiayaan seperti dicubit, disodok sendok makan, hingga dijambak.
Hal tersebut membuat korban alami luka di bagian dadanya.
"Kalau tindakan itu ada mencubit, menyodokkan sendok besi dan nasi yang sudah jatuh disuapin kembali. Kalau di jambak itu ada karena sendoknya agak terjungkal jadi ditarik rambutnya,"kata Cici Anastasya, dikutip dari TribunMedan.com.
Dugaan penganiayaan ini terbongkar pada 19 September 2024 lalu.
Saat itu, adiknya mengirim rekaman CCTV yang menunjukkan korban mendapat dugaan perlakuan kasar oleh pengasuhnya.
Mulanya, ia menganggap kalau pengasuhnya melakukan hal tersebut lantaran anaknya susah diberi makan.
Namun, pada 1 Oktober 2024 lalu, ia melihat video serupa yang dikirim lagi oleh adiknya.
Saat itu juga Cici langsung menghubungi pemilik daycare untuk memastikan.
Baca juga: LPSK Beri Perlindungan ke 11 Pemohon Terkait Kasus Kekerasan Anak di Daycare Depok
"Kemudian, yang kedua tanggal 1 Oktober, puncaknya dikirim lagi video dan saya langsung konfirmasi ke pemiliknya dan saya kirim video ini, saya telpon kenapa bisa seperti ini cara memberi makannya,"
"Dilihat dari video itu, anak saya dicubit, disodok sendok, terus pemiliknya cuma jawab 'saya coba ke Day Care dulu coba memastikan'," ujarnya.
Lalu pada 2 Oktober, ia tak lagi menitipkan anaknya lantaran dada dan pipi korban memar.