Pernyataan senada juga diungkap Chaca, rekan Aditya lainnya.
Ia menyebut, Aditya tergabung dalam organisasi di kampus, Internasional Forestry Student's Association (IFSA).
Chaca mengenal Aditya memiliki kepribadian lucu.
"Anaknya baik dan friendly, suka bercanda juga," ucapnya.
Sementara, Ketua Umum (Ketum) Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Sylva, Elis, mengaku Aditya tidak memiliki masalah di kampus.
Korban dikenal baik dan di perkuliahan tidak pernah melakukan hal-hal yang lain yang bisa menimbulkan konflik dengan teman-temannya.
"Di satu sisi Aditya mempunyai tabiat sedikit pendiam," timpal Elis.
Polisi lakukan tes DNA
Kerangka yang diduga Aditya ditemukan pada Sabtu (12/10/2024) sekitar pukul 07.45 WIB, kemarin.
Video detik-detik penemuan kerangka sempat viral di media sosial.
Pada rekaman, terlihat kerangka tersebut ditemukan masih berpakaian lengkap, kaos berwarna merah bergambar pohon dan bawahan berupa celana jeans.
Penemuan kerangka lalu dilaporkan ke Polsek Mantangai, Polres Kapuas, Polda Kalteng.
Kerangka kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Palangka Raya pada Minggu (13/10/2024).
Baca juga: Kronologi Pendaki 16 Tahun Tewas di Gunung Rinjani, Jatuh ke Jurang 500 Meter, Sempat Hilang 9 Hari
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan ULM, Rusmin Nuryadin, menjelaskan polisi sedang melakukan tes DNA.
"Informasi dari pihak kepolisian setempat, hasil tes DNA baru akan keluar bisa 2-3 bulan untuk mencocokan dengan keluarga," ucapnya, Minggu.