Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui penyebab kebakaran di smelter yang diresmikan pertengahan tahun 2024 ini.
"PTFI akan segera melakukan asesmen terkait kerusakan dan mengevaluasi penyebab kebakaran setelah area benar-benar aman untuk dimasuki," jelas Katri, dikutip dari Kompas.com.
Ia menuturkan, meski situasi darurat telah berhasil ditangani, namun PTFI tetap bakal melakukan asesmen menyeluruh.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah insiden serupa terjadi di kemudian hari.
Katri berharap, penanganan bisa segera dilakukan supaya operasional bisa berjalan normal kembali.
Ia juga menyatakan, tak ada korban dalam peristiwa kebakaran ini.
"Tim tanggap darurat PTFI bergerak cepat menangani dan sedang berusaha memadamkan api tersebut,"
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Keselamatan para karyawan merupakan prioritas kami," ujar Katri Krisnati, Selasa.
Katri juga menuturkan, pihaknya bakal melakukan asesmen dari kerusakan yang terjadi serta evaluasi terkait penyebab utama kejadian ini.
"PTFI akan melakukan asesmen dari kerusakan yang terjadi dan evaluasi terkait penyebab utama kejadian ini setelah area di unit ini aman untuk dimasuki," lanjutnya.
Kebakaran berhasil dipadamkan pada Senin malam.
Baca juga: Smelter Freeport di Gresik Terbakar, PTFI Lakukan Penyelidikan untuk Cari Penyebab Kebakaran
Katri mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang memberikan bantuan untuk memadamkan kebakaran.
"Kami juga akan mengevaluasi dampak terhadap rencana peningkatan kapasitas operasi,"
"Terima kasih kepada lembaga pemerintah nasional dan daerah, perusahaan, media, serta semua pihak yang telah mendukung upaya penanggulangan kebakaran," imbuhnya.