News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Andi Fatmasari, Pelaku Penipuan Penerimaan Akpol, Crazy Rich Makassar Rugi Rp4,9 Miliar

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penipuan masuk Akpol. Andi Fatmasari ditangkap atas laporan penguasa kosmetik, Hj Rosdiana yang merupakan nenek dari pemuda yang dijuluki Crazy Rich Makassar, Gonzalo Algazali.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus penipuan bermodus penerimaan Calon Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan.

Seorang pengusaha kosmetik, Hj Rosdiana menyatakan cucunya dijanjikan masuk Akpol dengan syarat membayar uang hingga Rp 4,9 miliar.

Meski sudah membayar secara bertahap, korban Gonzalo Algazali dinyatakan tak lulus seleksi Akpol.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sujana, mengatakan pelaku penipuan bernama Andi Fatmasari Rahman telah ditahan sejak Minggu (29/9/2024).

"Ditangkap di rumahnya di Bone. Si pelaku ini menawar nawarkan diri bahwa dia bisa menjanjikan masuk lulus dengan mendaftarkan sana sinilah," ucapnya.

Akibat perbuatannya, pelaku dapat dijerat pasal 378 tentang penipuan dengan ancaman hukuman empat tahun enam bulan penjara.

Diketahui, Andi Fatmasari Rahman merupakan aktivis anti korupsi asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Ibu tiga anak tersebut tergabung dalam organisasi Srikandi Rajawali Garda Pemuda Indonesia (RGPI) Sulsel.

Tante Gonzalo Algazali, Serli (42), mengatakan keluarga kenal dengan pelaku pada Februari 2024.

"Itu awalnya dia (AFR) datang ke kafe bakso mercon, cafenya ibunya Gonzalo sambil bicara-bicara, dia mengaku orang Bone." 

"Terus dia bilang Gonzalo mau masuk akpol, dia bilang bisa membantu ia berkata 'saya bisa bantu Gonzalo masuk Akpol' dia tawarkan jasanya," ungkapnya, Selasa (15/10/2024), dikutip dari TribunTimur.com.

Baca juga: Waspada, Modus Penipuan Iklan Penawaran Paylater dan Kartu Kredit yang Mengatasnamakan BCA

Pelaku menjanjikan Gonzalo masuk Akpol melalui jalur orang dalam karena punya kenalan politisi di Jakarta.

Bahkan, Gonzalo dijanjikan bertemu langsung dengan Kapolri, Listyo Sigit.

"Awalnya dia bilang 1 milliar ji dulu, kemudian kita deal. Kemudian, naik lagi 1,5 miliar. Berjalan waktu, minta lagi 3 miliar, dia bilang banyak persaingan."

"Jadi kita percaya karena dia kasih lihat rumahnya di tanjung sama di Boulevard sama mobilnya, jadi kita percaya bilang dia orang berada, tidak mungkin dibodoh-bodohi," sambungnya.

Awalnya, Gonzalo dinyatakan tidak lolos seleksi tingkat daerah.

Kemudian, pelaku memberi opsi Gonzalo ikut seleksi di Jakarta atau Semarang.

Baca juga: Polda Metro Jaya Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Giveaway di Medsos, Korbannya Capai Ratusan Orang

"Di sana Gonzalo di simpan, jadi kita pikir Gonzalo sudah masuk pendidikan. Terus berbohong juga, sebelum Gonzalo ke sana, nabilang dipertemukan Gonzalo dengan (salah satu pejabat polisi)." 

"Jadi ini Gonzalo diajak untuk berbohong, dia bilang kalau ditanya keluargamu, bilangko sudah makan siang sama (pejabat polisi)," tukasnya.

Total kerugian yang dialami keluarga korban mencapai Rp 4,9 milliar.

Sebagian artikel telah tayang di TribunTimur.com dengan judul Ingat Andi Fatmasari Rahman Pakai Alphard saat Demo KPU Bone? Ditangkap Usai Tipu Calon Taruna Akpol

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Muslimin Emba)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini