Sekira pukul 03.00 WIB, Rabu (16/10/2024) dini hari, Nurjanah mendapatkan kabar dari suaminya bahwa di lokasi terjadi gelombang pasang.
"Kemarin sore dia pamit mau mancing ke dermaga, udah kebiasaannya dia sering mancing, sekarang terjebak bersama rekan-rekannya di dermaga sana. Saya telepon semalam jam 3 itu katanya airnya udah naik, mau pulang katanya gak bisa, kejebak mah, katanya gitu," ujar Nurjanah kepada wartawan, Rabu (16/10/2024) sore.
Nurjanah mengatakan, suami dan anaknya bersama puluhan nelayan lain saat ini kelaparan di ujung jembatan yang terputus tersebut.
"Dia sekarang membutuhkan bantuan dari pemerintah, tolong, mohon kepada petugas agar segera membantu suami saya dan anak saya, bersama kawan-kawannya karena mereka sudah kehabisan makanan, mereka kelaparan," ucap Nurjanah.
"Barusan aja saya tanya (lewat telepon) pak udah makan apa belum, katanya udah cuman dua suap semuanya, karena makanannya, persediaannya semua udah habis," jelasnya.
Baca juga: Kasus Penemuan Mayat Membusuk di Sukabumi Terungkap, Polisi Tetapkan 4 Tersangka dan Ini Perannya
Nurjanah menjelaskan, suaminya memang terbiasa mancing di jembatan dermaga tersebut.
Namun, baru kali ini suaminya mengalami peristiwa terjebak gelombang pasang karena jembatan terputus.
"Itu airnya gak reda-reda itu ombaknya, putus jembatannya, memancing sering sih, tapi gak pernah kaya gini, baru kali ini, banyak 71 bersama suami saya itu katanya," kata Nurjanah.
Diketahui, gelombang pasang yang menerjang jembatan itu terjadi sekira pukul 06.00 WIB, pagi tadi.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kondisi 71 Nelayan Sukabumi yang Terjebak di Tengah Gelombang, Bertahan Hidup Makan Daun Singkong
dan
Suami dan Anaknya Terjebak di Jembatan Dermaga di Sukabumi, Nurjanah Cerita Mereka Cuma Makan 2 Suap