Namun, hubungan mereka mengalami berbagai masalah, termasuk perasaan cemburu dan keinginan untuk mengontrol.
"Saya sudah pernah ke rumah orangtua korban di Grobogan," katanya, menandakan keseriusan Adhi dalam menjalin hubungan.
- Marah Lihat Status WhatsApp Robiatul
Kemarahan Adhi memuncak beberapa jam sebelum pembunuhan terjadi.
Ia merasa sakit hati setelah melihat status WhatsApp Robiatul yang menunjukkan dia bersama pria lain.
"Saya timbul amarah lagi di kejadian itu," ungkapnya.
Hal ini mendorong Adhi untuk merencanakan pembunuhan saat mengetahui Robiatul bersama pria tersebut.
- Ikuti korban ke rumah kos
Pada malam kejadian, setelah mengikuti Robiatul ke rumah kosnya, Adhi menunggu dengan penuh emosi.
Setelah berusaha masuk, ia langsung menusuk Robiatul dengan sangkur sebanyak 15 kali.
"Saya sudah niat bunuh korban dari rumah," katanya dengan rasa penyesalan yang muncul setelah tindakan brutal itu.
Baca juga: Pasca Pembunuhan Yahya Sinwar, Netanyahu Lanjutkan Agresi Israel di Gaza
- Kabur ke Jakarta
Setelah kejadian, Adhi melarikan diri ke Jakarta tanpa tujuan jelas.
Namun, ia merasa bingung dan kembali ke rumah kakaknya di Semarang, di mana ia akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian.
- Terancam Hukuman Mati
Menurut Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, Adhi dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.
Dengan pasal ini bisa berujung pada ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup.
Detik-detik Pembunuhan
Muhammad Adhi Nugroho membunuh Robiatul Adawiyah, Kamis (17/10/2024) sekira pukul 23.57 WIB.