"Korban diantar pria itu ke rumah kos. Setelah pria itu pulang, lalu saya pepet pria itu di perempatan jalan dekat rumah kos korban," kata tersangka Adhi.
Dia menanyakan kepada pria itu apa statusnya dengan korban lalu dijawab hanya sekedar teman.
Setelah itu, dia kembali ke rumah kos korban, memanjat pagar menuju balkon lantai dua rumah kos, tempat kamar korban berada.
Di lantai dua rumah kos, tersangka sudah hafal kamar korban karena pernah satu kali mendatanginya ketika membantu korban mengemasi barang saat hendak pulang kampung.
"Saya ketuk pintunya, korban tanya siapa?"
"Saya diam."
"Habis itu lampu kamar dimatikan korban, pintu dibuka," terang tersangka.
Melihat kedatangan tersangka di depan pintu kamar kos, korban lantas berusaha menutupnya.
Namun, tersangka yang merupakan security yang bertubuh besar dan tegap mudah saja merangsek masuk ke dalam kamar.
Tanpa ada perkataan apapun, tersangka menusuk korban sebanyak satu kali ke arah perut.
Korban lalu jatuh tersungkur di lantai kamar.
Tersangka yang gelap mata, menghujani dada korban dengan 13 tusukan.
Satu tusukan lagi diarahkan ke pinggang korban ketika kondisi korban tak berdaya.
"Saya sudah niat bunuh korban dari rumah, sudah bawa pisau (belati) karena sakit hati," terangnya.
Tenggat waktu antara tersangka datang ke kamar korban, kabur sesudah membunuh hanya sekira 6 menit.
Jarak waktu ini diambil dari rekaman kamera CCTV.
Tersangka sempat pula dipergoki oleh tetangga kamar kos korban yang sesama perempuan, namun saksi ini tidak berani mencegah tersangka lari karena membawa pisau belati.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kebiasaan Adhi Pembunuh Perempuan Grobogan: Sering Ngetem di Rumah Kos Semarang dan Stalking Korban