News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

7 Fakta Pembunuhan Karyawati Call Center di Semarang, Sosok Pelaku, Motif hingga Ancaman Hukuman

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Muhammad Adhi Nugroho (28), tersangka pembunuhan sadis terhadap pacarnya, Robiatul Adawiyah (28), yang menggegerkan Kota Semarang.

Laporan Wartawan Tribun Jateng Iwan Arifianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhammad Adhi Nugroho (28),  warga Jalan Bendungan, Kelurahan Barusari, Semarang Selatan, Jawa Tengah ditangkap.

Ia menjadi  tersangka pembunuhan Robiatul Adawiyah, perempuan asal Grobogan yang bekerja sebagai call canter bank.

Pembunuhan ini terjadi di kamar kos korban, Kamis(17/10/2024).

Adhi mengaku, motif pembunuhan ini adalah cemburu, setelah mendapati korban berinteraksi dengan pria lain.

Diketahui Adhi dan korban merupakan pasangan kekasih.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Mahasiswa di Aceh Diringkus, Polisi Dalami Motif

Berikut deretan fakta-faktanya :

  • Sering Memantau Korban

Sebelum melakukan tindakan brutalnya, Adhi mengungkapkan bahwa ia sering "ngetem" atau menunggu di dekat rumah kos Robiatul.

Dalam keterangannya di Mapolrestabes Semarang, Adhi berkata, "ngetem" Kebiasaan ini menunjukkan niat Adhi untuk memantau korban secara langsung, yang merupakan bagian dari perilakunya yang lebih luas dalam melakukan stalking.

  • Stalking di Media Digital 

Selain mengintai secara fisik, Adhi juga aktif melakukan stalking melalui media digital.

Ia mengaku menggunakan akun palsu di aplikasi kencan dan media sosial untuk memantau aktivitas Robiatul.

"Ya, pernah pakai akun fake di aplikasi kencan lalu komunikasi dengan korban," jelasnya.

Hal ini menunjukkan bahwa Adhi tidak hanya mengawasi secara fisik, tetapi juga berusaha mengontrol kehidupan sosial Robiatul secara daring.

  • Jalian Asmara sejak Januari 2024

Adhi dan Robiatul telah menjalin hubungan asmara sejak Januari 2024.

Namun, hubungan mereka mengalami berbagai masalah, termasuk perasaan cemburu dan keinginan untuk mengontrol.

"Saya sudah pernah ke rumah orangtua korban di Grobogan," katanya, menandakan keseriusan Adhi dalam menjalin hubungan.

  • Marah Lihat Status WhatsApp Robiatul

Kemarahan Adhi memuncak beberapa jam sebelum pembunuhan terjadi.

Ia merasa sakit hati setelah melihat status WhatsApp Robiatul yang menunjukkan dia bersama pria lain.

"Saya timbul amarah lagi di kejadian itu," ungkapnya.

Hal ini mendorong Adhi untuk merencanakan pembunuhan saat mengetahui Robiatul bersama pria tersebut.

  • Ikuti korban ke rumah kos

Pada malam kejadian, setelah mengikuti Robiatul ke rumah kosnya, Adhi menunggu dengan penuh emosi.

Setelah berusaha masuk, ia langsung menusuk Robiatul dengan sangkur sebanyak 15 kali.

"Saya sudah niat bunuh korban dari rumah," katanya dengan rasa penyesalan yang muncul setelah tindakan brutal itu.

Baca juga: Pasca Pembunuhan Yahya Sinwar, Netanyahu Lanjutkan Agresi Israel di Gaza

  • Kabur ke Jakarta

Setelah kejadian, Adhi melarikan diri ke Jakarta tanpa tujuan jelas.

Namun, ia merasa bingung dan kembali ke rumah kakaknya di Semarang, di mana ia akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian.

  • Terancam Hukuman Mati

Menurut Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, Adhi dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Dengan pasal ini bisa  berujung pada ancaman pidana mati atau penjara seumur hidup.

Detik-detik Pembunuhan

Muhammad Adhi Nugroho membunuh Robiatul Adawiyah, Kamis (17/10/2024) sekira pukul 23.57 WIB.

Tersangka membunuh korban  dengan cara menusuknya menggunakan sangkur sebanyak 15 kali di kamar kosnya, Jalan Peterongan Timur, Kelurahan Peterongan, Kecamatan Semarang Selatan.

Selepas membunuh, tersangka lari ke arah Jakarta tanpa tujuan jelas.

Bingung dalam pelariannya, tersangka akhirnya kembali ke rumah kakaknya di wilayah Banyumanik, Kota Semarang yang kemudian disergap oleh polisi, Selasa (22/10/24) pukul 04.00 WIB.

Tersangka Muhammad Adhi Nugroho mengaku, membunuh korban karena dipicu sakit hati selepas mengetahui korban jalan bersama pria lain.

"Soal dendam saya puas (membunuh korban).  Dia menyakiti saya, tidak secara fisik, tapi pikiran dan hati," dalih tersangka di Mapolrestabes Semarang, Selasa (22/10/24).

Keluarga korban pembunuhan berkumpul di RSUD Ogan Ilir, Indralaya, Sumatra Selatan, Sabtu (19/10/2024). (TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG DWIPAYANA)

Puncak kemarahan tersangka terjadi beberapa jam sebelum kejadian pembunuhan yakni pada Kamis, 17 Oktober 2024 pukul 21.00.

Ketika itu, tersangka pulang kerja lalu mengabari ke korban bahwa telah sampai di rumah tetapi pesan itu tidak dibalas.

Sebaliknya, tersangka malah melihat status WhatsApp (WA) korban, tetapi mengecualikan nomor pribadinya.

Dia bisa mengetahui status itu karena pakai nomor atau akun fake (palsu), sehingga bisa melihat stori korban berupa status video bertuliskan "Sad" karena korban saat itu mengalami kecelakaan bersama seorang pria di Jalan Ahmad Yani Semarang.

"Saya timbul amarah lagi di kejadian itu," katanya.

Tersangka merencanakan pembunuhan kepada korban.

Mulanya, dia mencari korban hingga menemukannya di Taman Indonesia Kaya dengan seorang pria.

Baca juga: Aktor Bollywood Salman Khan Dapat Ancaman Pembunuhan dari Gangster India Lawrence Bishnoi

Selepas korban dan temannya hendak pulang, tersangka langsung ke rumah kos korban.

Di situlah tersangka menunggu sembari memantau kondisi rumah kos korban.

"Korban diantar pria itu ke rumah kos.  Setelah pria itu pulang, lalu saya pepet pria itu di perempatan jalan dekat rumah kos korban," kata tersangka Adhi.

Dia menanyakan kepada pria itu apa statusnya dengan korban lalu dijawab hanya sekedar teman.

Setelah itu, dia kembali ke rumah kos korban, memanjat pagar menuju balkon lantai dua rumah kos, tempat kamar korban berada.

Di lantai dua rumah kos, tersangka sudah hafal kamar korban karena pernah satu kali mendatanginya ketika membantu korban mengemasi barang saat hendak pulang kampung.

"Saya ketuk pintunya, korban tanya siapa?"

"Saya diam."

"Habis itu lampu kamar dimatikan korban, pintu dibuka," terang tersangka.

Melihat kedatangan tersangka di depan pintu kamar kos, korban lantas berusaha menutupnya.

Namun, tersangka yang merupakan security yang bertubuh besar dan tegap mudah saja merangsek masuk ke dalam kamar.

Tanpa ada perkataan apapun, tersangka menusuk korban sebanyak satu kali ke arah perut.

Korban lalu jatuh tersungkur di lantai kamar.

Tersangka yang gelap mata, menghujani dada korban dengan 13 tusukan.

Satu tusukan lagi diarahkan ke pinggang korban ketika kondisi korban tak berdaya.

"Saya sudah niat bunuh korban dari rumah, sudah bawa pisau (belati) karena sakit hati," terangnya.

Tenggat waktu antara tersangka datang ke kamar korban, kabur sesudah membunuh hanya sekira 6 menit.  

Jarak waktu ini diambil dari rekaman kamera CCTV.

Tersangka sempat pula dipergoki oleh tetangga kamar kos korban yang sesama perempuan, namun saksi ini tidak berani mencegah tersangka lari karena membawa pisau belati.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kebiasaan Adhi Pembunuh Perempuan Grobogan: Sering Ngetem di Rumah Kos Semarang dan Stalking Korban

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini