Tersangka membunuh korban dengan cara menusuknya menggunakan sangkur sebanyak 15 kali di kamar kosnya, Jalan Peterongan Timur, Kelurahan Peterongan, Kecamatan Semarang Selatan.
Selepas membunuh, tersangka lari ke arah Jakarta tanpa tujuan jelas.
Bingung dalam pelariannya, tersangka akhirnya kembali ke rumah kakaknya di wilayah Banyumanik, Kota Semarang yang kemudian disergap oleh polisi, Selasa (22/10/24) pukul 04.00 WIB.
Tersangka Muhammad Adhi Nugroho mengaku, membunuh korban karena dipicu sakit hati selepas mengetahui korban jalan bersama pria lain.
"Soal dendam saya puas (membunuh korban). Dia menyakiti saya, tidak secara fisik, tapi pikiran dan hati," dalih tersangka di Mapolrestabes Semarang, Selasa (22/10/24).
Puncak kemarahan tersangka terjadi beberapa jam sebelum kejadian pembunuhan yakni pada Kamis, 17 Oktober 2024 pukul 21.00.
Ketika itu, tersangka pulang kerja lalu mengabari ke korban bahwa telah sampai di rumah tetapi pesan itu tidak dibalas.
Sebaliknya, tersangka malah melihat status WhatsApp (WA) korban, tetapi mengecualikan nomor pribadinya.
Dia bisa mengetahui status itu karena pakai nomor atau akun fake (palsu), sehingga bisa melihat stori korban berupa status video bertuliskan "Sad" karena korban saat itu mengalami kecelakaan bersama seorang pria di Jalan Ahmad Yani Semarang.
"Saya timbul amarah lagi di kejadian itu," katanya.
Tersangka merencanakan pembunuhan kepada korban.
Mulanya, dia mencari korban hingga menemukannya di Taman Indonesia Kaya dengan seorang pria.
Baca juga: Aktor Bollywood Salman Khan Dapat Ancaman Pembunuhan dari Gangster India Lawrence Bishnoi
Selepas korban dan temannya hendak pulang, tersangka langsung ke rumah kos korban.
Di situlah tersangka menunggu sembari memantau kondisi rumah kos korban.