News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Kades Jadi Tersangka dalam Konflik di Flores, Polisi: Mereka Terbukti Melakukan Pembakaran

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang Anggota Polisi dari Polres Flores Timur sedang memantau salah satu rumah warga yang terbakar di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat pasca Konflik.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal konflik batas tanah di Kecamatan Adonara Barat, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Terbaru ini, pihak kepolisian menangkap 22 orang yang 16 di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka bentrokan warga di dua desa di Adonara Barat.

Dari 16 orang tersebut, di antaranya adalah dua kepala desa, yakni Kades Ilepati bernama Mikhael Sedu dan Kades Kima Kamak, Dominikus Ola Sanga.

Kepala Bagian Operasi Polres Flores Timur, AKP Ridwan menuturkan hal tersebut.

"Mereka terbukti menyerang dan melakukan pembakaran," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Sebelumnya, Kapolres Flores Timur, AKBP I Nyoman Putra Sandita juga menuturkan hal serupa.

16 tersangka tersebut kini ditahan di Polres Flores Timur.

AKBP I Nyoman Putra Sandita menuturkan, pihaknya awalnya mengamankan 11 orang.

Lalu setelah dikembangkan, polisi menangkap warga lainnya.

Para tersangka yang rata-rata berusia 18-66 ini diduga sebagai pelaku anarkis yang membakar rumah warga Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat.

"Mereka sudah kita amankan beserta dengan barang bukti," katanya kepada Tribun Flores, Selasa (22/10/2024).

Baca juga: TK hingga SMP di Bugalima Flores Timur Diliburkan Pascakonflik Batas Desa

Pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti, seperti senjata tajam dan empat bom pipa.

"Ada 10 buah tombak, 3 buah parang, busur panah 13 buah, bom pipa 4 buah, serbuk bom pipa, dan peluru senapan angin," ungkapnya.

Warga Mengungsi

Pascakonflik yang terjadi Senin (21/10/2024) ini, ada 177 jiwa atau 52 Kepala Keluarga (KK) yang mengungsi ke Desa Wureh.

Mereka mengungsi di rumah-rumah penduduk karena kondisi desanya tak kondusif.

"Ada 52 KK atau 177 jiwa yang mengungsi ke Wureh, mereka menempati rumah-rumah penduduk dan malam setelah doa, mereka tidur di dua Kapela, sementara yang lainnya di rumah warga," kata Sekretaris Desa Wureh, Florianus Karwayu, Rabu (23/10/2024).

Kepada TribunFlores.com, para warga yang mengungsi ini membutuhkan bantuan seperti air minum hingga perlengkapan tidur setelah rumah terbakar.

"Yang dibutuhkan saat ini itu air, perlengkapan tidur, karena saat terjadi kebakaran itu, seluruh rumah warga ludes terbakar," jelasnya.

Florianus menuturkan, para pengungsi kembali ke Desa Bugalima setelah sarapan untuk memberi makan ternak.

Setelah itu, mereka kembali ke Desa Wureh pada sore hari.

Sementara itu, anak-anak di Desa Bugalima alami trauma pascakonflik.

Trauma tersebut dialami salah satunya oleh anak dari Natalia Leni (44) warga Desa Bugalima.

Ia menceritakan, saat kejadian, ia mendengar seperti ledakan bom di sekitar kampung.

Mendengar suara tersebut, ia langsung membangunkan kelima anaknya dan berlari melewati kebun menuju Desa Wureh sejauh satu kilometer.

Setibanya di Desa Wureh, Natalia bersama suaminya menyeberang ke Kota Larantuka untuk mengungsi di kos yang disewa untuk anak keduanya yang masih duduk di bangku SMA.

Baca juga: Soal Konflik Antar Desa di Flores Timur, Ratusan Warga Mengungsi hingga Anak-Anak Trauma

"Pas ledakan itu, kami lari lewat kebun ke Desa Wureh untuk mengungsi di Wure sementara, malam jam 7, kami mengungsi ke Larantuka di anak nomor dua punya kos," ujar Natalia, dikutip dari TribunFlores.com.

Natalia menceritakan, ia berlari tanpa membawa apa-apa, bahkan tanpa alas kaki.

"Waktu lari kami  tidak bawa apa-apa, tidak pake sendal ke Desa Wureh," katanya.

Dari peristiwa tersebut, satu unit kios, rumah, kulkas, laptop, gading, dan motor ludes terbakar.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Anak-anak di Adonara Flotim Alami Trauma Pasca Konflik

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunFlores.com, Arnold Welianto/Paul Kabelen)(Kompas.com, Serafinus Sandi Hayon Jehadu)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini