Rohmatun menuturkan, lelaki tersebut mengaku berasal dari Kabupaten Pati, Jawa Tengah dan mengaku memiliki pesantren.
"Usianya lebih tua dari anak saya, saya juga sempat lihat chatting-an anak saya dengan dia. Ngakunya orang Pati dan punya pondok," ungkap Rohmatun.
Rohmatun menuturkan, kedekatan putrinya dan lelaki tersebut bermula dari Instagram.
Keduanya menjalin komunikasi saat korban memegang HP saat berada di rumah. Pasalnya, di ponpes santri tak boleh membawa ponsel.
"Saya tanya anak saya katanya kenalan di Instagram sudah agak lama."
"Tapi lupa saya namanya dia siapa, " tuturnya.
Ia juga mengakui bahwa anaknya cukup pendiam, jadi Rohmatun harus lebih aktif untuk mengetahui aktivitas putrinya.
"Ya memang anak saya itu cukup pendiam, makanya kalau tidak saya tanyain terus, itu baru ngaku lagi dekat sama laki-laki itu," jelasnya.
Lebih lanjut, Rohmatun pun tak menaruh curiga kepada sosok laki-laki yang mendekati anaknya tersebut, termasuk saat lelaki itu menolak untuk berkunjung ke keluarga SNH.
Rohmatun menceritakan, sosok misterius tersebut sempat mengajak korban untuk menghadiri pengajian di Pekalongan.
Namun, korban tak begitu saja mengiyakan ajakan tersebut.
Baca juga: Ayah Santriwati di Kendal Nyaris Pingsan Tahu Putrinya Tewas Dibunuh, Akip: Gusti, Saya Tidak Kuat
Lelaki tersebut diminta korban untuk datang ke rumah dan meminta izin ke orang tuanya apabila ingin mengajaknya keluar.
"Anak saya mau diajak menghadiri pengajian Habib Luthfi di Pekalongan."
"Tapi anak saya nyuruh dia untuk mampir ke rumah sekalian izin sama saya," terangnya.