TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) dibekukan imbas karangan bunga satire kepada Presiden dan Wakil Presiden RI Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
BEM FISIP Unair tersebut dibekukan dekan Bagong Suyanto melalui surat elektronik (surel) Nomor 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 dari pihak dekanat, Jumat (25/10/2024) sore.
Berikut isi karangan bunga satire itu:
'Selamat atas dilantiknya Jenderal bengis pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3, sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi, Jenderal TNI Prabowo Subianto Djojohadikusumo (Ketua Tim Mawar) - Gibran Rakabuming Raka (Admin Fufufafa. Dari: Mulyono (Bajingan Penghancur Demokrasi)'.
Baca juga: Meme Prabowo-Gibran Berujung Pembekuan BEM FISIP Unair, Senin Esok Mereka Gelar Aksi Solidaritas
Terkait hal tersebut, Dekan FISIP Unair, Bagong Suyanto enggan berkomentar lebih lanjut.
Namun, dia membenarkan adanya rencana pertemuan pihak dekanat dengan BEM FISIP.
"Senin besok konfirmasi dengan media setelah pertemuan dengan BEM," ungkap Bagong kepada SURYA.CO.ID.
Siapa sosok Bagong Suyanto?
Bagong Suyanto lahir di Nganjuk, Jawa Timur, pada 6 September 1966.
Dia adalah dosen sekaligus Guru Besar Departemen Sosiologi Unair.
Sebagai seorang pengajar, pria yang akrab disapa Prof Bagong ini sudah menulis dan mempublikasikan puluhan buku dan penelitian yang membahas mengenai isu-isu sosial, masalah kemiskinan dan pembangunan, serta masalah hak-hak anak.
Selain itu, Prof. Bagong juga terlibat dalam berbagai program pemerintah untuk menangani isu social terkini.
Tidak tanggung-tanggung, beliau pernah bekerja sebagai konsultan UNICEF (United Nations Children's Fund) untuk program penanganan anak-anak rawan (Children in Need of Special Protection), Wakil Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Koordinator Bidang Kemasyarakatan Dewan Pakar Provinsi Jawa Timur, dan konsultan berbagai lembaga sosial lainnya, seperti Lembaga Perlindungan Anak Jawa Timur dan Wahana Visi.