TRIBUNNEWS.COM - Guru Supriyani yang dilaporkan oleh orang tua siswa karena melakukan penganiayaan ternyata tak pernah berinteraksi dengan korbannya.
Korbannya sendiri merupakan murid di kelas 1A, sementara Supriyani mengajar di kelas 1B.
Demikian yang disampaikan Supriyani di Wawancara Khusus di kanal Youtube Tribunnews Sultra Official pada Senin (28/10/2024) lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Supriyani mengaku bahwa ia sebelumnya tak pernah berinteraksi dengan korban.
"Tak pernah, tidak pernah (berinteraksi dengan korban)," ujar Supriyani.
Saat hari kejadian, Rabu 24 April lalu, Supriyani sedang berada di kelasnya dan korban juga berada di kelasnya.
Bahkan, Supriyani pun membeberkan fakta baru, bahwa sebelum korban masuk SD, para guru sudah diwanti-wanti oleh guru TK tempat korban sekolah.
"Memang dari awal, sebelum anak itu masuk SD, guru-guru sudah tahu semua. Sudah ada pesan dari guru TK-nya dulu. 'Awas kalau menerima anak itu (korban), hati-hati, karena anak itu aktif'," ujar Supriyani.
Ia pun berujar, para guru di SD sudah berhati-hati.
"Jadi guru-guru di SD sudah hati-hati sekali,"
"Bicara saja hati-hati, apalagi sampai memukul," lanjut Supriyani.
Baca juga: Fakta Baru Kasus Guru Supriyani, Ternyata Korban Bukan Muridnya hingga Dugaan Intimidasi
Korban Berada di Kelas Berbeda dengan Supriyani
Diwartakan sebelumnya, Supriyani mengaku ternyata korban bukan muridnya.
Supriyani menceritakan, kala itu ia dihubungi oleh penyidik dari Polsek Baito, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Saat itu, Supriyani diminta datang ke Polsek Baito.
Di kantor polisi, Supriyani mengaku dimintai keterangan karena telah dilaporkan oleh orang tua korban atas kasus penganiayaan.
Ia dilaporkan oleh orang tua korban karena telah menganiaya menggunakan sapu ijuk.
Supriyani pun mengaku kaget dan membantah hal tersebut.
"Demi Allah pak, saya tidak melakukan hal itu," ujar Supriyani dalam wawancara khusus di Youtube Tribunnews Sultra Official, Selasa (29/10/2024) lalu.
Ia kemudian melanjutkan bahwa ternyata korban bukan merupakan muridnya.
"Karena itu anak bukan muridku. Korban ada di kelas 1A. Saya mengajar di kelas 1B," lanjut Supriyani.
Supriyani pun menuturkan, kejadian dugaan penganiayaan terjadi pada Rabu (24/4/2024).
Sementara itu, ia mengaku di hari tersebut, dari pagi hingga jam pelajaran selesai berada di dalam kelas.
"Dan di kelas 1A pun juga begitu,"
"Ada gurunya, Ibu Lilis, yang mengajar mulai pagi sampai jam pulang sekolah, ada di kelas," lanjut Supriyani.
Baca juga: Karena Kata-kata Ini, Aipda WH Putuskan Melaporkan Guru Supriyani ke Polisi Dugaan Aniaya Anak
Supriyani juga menuturkan, di hari tersebut tak ada kejadian apa pun di sekolahnya.
"Di situ gak ada kejadian apa-apa," ujarnya.
Supriyani pun menegaskan bahwa ia tak melakukan penganiayaan terhadap korban.
"Saya bilang ke Kapolsek, penyidik, dan orang tua korban, saya tak melakukan perbuatan itu," lanjutnya.
Supriyani pun menceritakan bahwa orang tua korban justru tak terima dan akan membawa kasus ke ranah hukum.
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)