TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru dari kematian Ade Nurul Fadillah (19), warga jalan Mandiri, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Ade Nurul Fadilah meninggal dunia secara tak wajar di kamar asramanya, Selasa (1/10/2024) lalu.
Ia merupakan siswi salah satu sekolah pramugari di Flight Education Center Kota Medan.
Pihak keluarga korban menduga kematian Ade Nurul tak wajar.
Dicurigai, pihak sekolah menutup informasi terkait kematian Ade Nurul.
Pihak kepolisian pun bertindak dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi menuturkan, pihaknya telah memeriksa tujuh teman Ade Nurul.
Tak hanya itu, sejumlah staf Sumatera Flight Education Center yang mengetahui korban sebelum tewas juga diperiksa.
"Dari sekolah, di antaranya 7 orang siswa atau rekan korban yang saat ini masih berlangsung pemeriksaan. Lalu, ada beberapa dari staf sekolah yang masih diperiksa," ujar Hadi Wahyudi, dikutip dari TribunMedan.com.
Selain itu, dua kakak, ayah, dan pengacara korban juga diperiksa.
Pihak Polda Sumatera Utara juga melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam untuk autopsi jenazah.
Baca juga: Proses Otopsi Calon Pramugari di Asahan Melibatkan Ahli Forensik Independen
"Tentu dalam waktu dekat kita akan melakukan langkah-langkah ekshumasi. Saat ini juga dari Direktorat Reserse Kriminal Umum sudah berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Bhayangkara. Kita tunggu proses yang berjalan." kata Hadi Wahyu.
Diketahui, ekshumasi dilakukan hari ini, Jumat (1/11/2024) di Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.
Ekshumasi dilakukan untuk mengungkap apakah ada unsur pidana atau tidak dalam kematian korban.
Tomy Faisal Pane, kuasa hukum keluarga korban menuturkan, pihaknya akan menerima apapun hasil ekshumasi ini.
"Besok rencananya akan dilakukan ekshumasi seusai dengan jadwal sepertinya seusai salat Jumat," kata Tommy, Kamis (31/10/2024).
Mengutip Tribun-Medan.com, keluarga berharap ekshumasi berjalan lancar.
"Mereka (Keluarga) ada ngirim doa. Untuk kebaikan besok, dan kelancaran pembongkaran makam Ade Nurul Fadilah," kata Tomy.
Tomy menyebut, apabila tak ada kejanggalan dalam kematian korban atau korban meninggal karena sakit, maka pihaknya akan ikhlas menerima kematian Ade Nurul.
Namun, jika ada indikasi pembunuhan, pihaknya bakal melanjutkan proses hukum.
"Namun, kalau ada indikasi pembunuhannya, akan kami kejar sampai kemanapun," katanya.
Selain itu, saat disinggung soal adanya rencana pihak sekolah penerbangan akan melaporkan keluarga korban atas dugaan pencemaran nama baik, Tomy mengaku siap menghadapinya.
"Siap, kita siap kau memang mau dilaporkan. Karena kita tidak ada menjelekkan sekolah, kita hanya ingin kalau korban ini mendapatkan keadilan. Tapi, sekolahnya saja yang menganggap kita mencemarkan nama baik," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Keluarga Ade Nurul Fadilah Berharap Hasil Terbaik dari Ekshumasi yang Dilakukan Polda Sumut
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Tribun-Medan.com, Alif Al Qadri Harahap/Fredy Santoso)