TRIBUNNEWS.COM, KISARAN - Setelah didesak oleh pihak keluarga, Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) akhirnya memutuskan untuk melakukan penyidikan terhadap jasad Ade Nurul Fadilah (19).
Ade Nurul Fadilah adalah calon pramugari Sumatera Flight Education Center di Jalan Letjen Jamin Ginting, Komplek Citra Garden, Kota Medan.
Ia dilaporkan keluarganya meninggal dunia dalam kondisi tidak wajar, ditubuhnya banyak ditemukan kulit yang lebam membiru dan di leher juga ada tanda seperti kena jerat pada 1 Oktober 2024 lalu.
Baca juga: Pria di Kudus Jateng Dihabisi Ayah Saat Tidur, Diduga Ini Penyebabnya
Sebluan berselang, makam calon pramugari tersebut akhirnya akan digali untuk disidik jasadnya atau ekshumasi.
Ekshumasi direncanakan akan dilakukannya pada Jumat (1/11/2024) ini, sekitar pukul 14.00 wib di perkuburan muslim, Jalan Melati, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.
Kuasa hukum keluarga Ade, Tommy Faisal Pane, mengatakan proses ekshumasi mesti dilakukan untuk mengetahui apakah Ade meninggal dengan wajar atau tidak.
"Kalau kami berharap dengan ekshumasi ini, kasus ini terbuka secara terang benderang. Kalau seandainya meninggal karena sakit atau faktor lain, kami keluarga ikhlas. Hanya, kalau ada tindak pidana, akan kami kejar sampai kemanapun," ujar Tommy.
Menurut Tommy, pihak keluarga kini telah mempersiapkan tempat ekshumasi dengan mendirikan tenda di pemakaman Ade.
"Persiapan sudah kami lakukan, karena dokter forensiknya semua muslim, diperkirakan akan dilakukan sehabis salat jumat," katanya.
Ia berharap, ekshumasi ini berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan baik dari internal, maupun eksternal.
Tommy mengatakan, kejanggalan ini sudah dilaporkan ke Polda Sumut pada 23 Oktober lalu setelah mendapat kuasa dari keluarga korban.
Baca juga: Juragan Angkot di Karawang Dihabisi OTK, Ada Luka Tusukan hingga Pelaku Belum Tertangkap
Ade didaftarkan ke dalam kursus dunia penerbangan Sumatera Flight Education Center pada 29 Juli 2024.
Saat diantar kakaknya, kondisi Ade sehat dibuktikan dengan hasil pemeriksaan kesehatan sebelum dimasukkan ke dalam asrama.
Ternyata, lanjut Tomomy, pada Selasa 1 Oktober lalu sekira pukul 23:00 WIB, pihak keluarga mendapat telepon dari pihak asrama tempat korban belajar, kalau Ade sakit dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU).