Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berupaya mengevakuasi warga dari lokasi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno mengatakan warga harus mengosongkan wilayah dengan jarak 7 kilometer dari lokasi erupsi.
"Jadi yang penting adalah menyelamatkan masyarakat, mengevakuasi warga yang tinggal di daerah rawan. Kita sudah putuskan tujuh kilometer dari radius erupsi harus clear," tutur Pratikno dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Baca juga: Daftar 4 Bandara Ditutup Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bantuan Disalurkan Lewat Darat & Laut
BNPB, Kementerian Sosial, Pemda, dan TNI-Polri juga sudah membangun tenda-tenda pengungsian.
Pemerintah juga membangun infrastruktur MCK, air minum, air bersih, dan lain-lain.
"Dan pelayanan-pelayanan kesehatan makanan yang tersedia. Karena sebagaimana erupsi ini kan banyak orang luka terbakar, terus kemudian juga risiko iritasi mata, gangguan pernafasan, dan lain-lain," katanya.
Bupati Flores Timur telah menetapkan status tanggap darurat bencana alam terhadap erupsi Gunung Api Lewotobi Laki-laki.
"Sehingga kita bisa memberikan respon lebih cepat, terutama PNPB akan bisa dan juga KL lain bisa mengeluarkan anggaran-anggaran emergensi untuk merespon ini," ucapnya.
"Jadi oleh karena itu seluruh jajaran kita kerahkan semuanya untuk membantu masyarakat. Ini memang tarafnya masih tahap tanggap darurat bencana," tambahnya.
Seperti diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi pada Minggu (3/11/2024) pukul 23:57 WITA, atau Senin (4/11/2024) 00:57 WIB.