"Anak-anak muda kebut-kebutan pakai motor ditegur sama anggota karena mengganggu ketertiban di jalan," ungkap Panglima TNI saat ditemui di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin, 11 November 2024.
Setelah teguran tersebut, terjadi adu mulut yang berujung pada perkelahian massal.
"Kita harus sepakat bahwa geng motor semacam itu harus ditertibkan," tambahnya.
Terkait insiden ini, Mabes TNI memastikan akan mengawal proses hukum terhadap oknum anggota TNI yang terlibat.
Baca juga: Versi Warga dan TNI soal Puluhan Oknum TNI Serang Warga Desa Selamat Sumut, 1 Orang Tewas
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Hariyanto mengonfirmasi bahwa penganiayaan yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI mengakibatkan satu korban meninggal dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.
"Saat ini, sejumlah prajurit tengah diproses hukum di Polisi Militer Kodam I Bukit Barisan," jelas Hariyanto.
Ia menambahkan bahwa Pangdam I Bukit Barisan, Letjen TNI Mochammad Hasan, telah menemui masyarakat dan keluarga korban untuk menjanjikan penyelidikan yang tuntas.
Kapendam I Bukit Barisan, Kolonel Dody Yudha, mengonfirmasi bahwa saat ini sebanyak 33 prajurit yang terlibat dalam penyerangan telah diperiksa oleh Pomdam I Bukit Barisan.
"Diduga oknum terkonfirmasi ada 33 orang," kata Dody dalam wawancara dengan Tribun Medan pada Minggu, 10 November 2024.
Dody menjelaskan bahwa pihaknya masih mendalami motif di balik penyerangan tersebut.
"Dari pihak Kodam masih melaksanakan penyelidikan," tambahnya.
Baca juga: Fakta-fakta Penyerangan Oknum TNI di Deli Serdang: Kronologi, Kesaksian hingga Identitas 11 Korban
Seluruh korban luka akibat insiden tersebut sudah dirawat di Rumah Sakit Putri Hijau.
Delapan orang di antara mereka telah dipindahkan dari Rumah Sakit Sembiring untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik.
"Akan diberikan pengobatan secara yang terbaik sehingga mereka, sampai sembuh," urai Dody.
Sebagai langkah meredam situasi, Kodam I Bukit Barisan telah melakukan mediasi antara pihak korban dan masyarakat setempat.
Dengan upaya tersebut, diharapkan kondisi di Kecamatan Sibirubiru dapat kembali kondusif.
"Kami berharap suasana di sana sudah aman dan kondusif setelah mediasi selesai," pungkas Dody. (Kompas.com/Tribunnews)