News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Suku Anak Dalam Keracunan

Apa itu Madu Klanceng, Diduga Jadi Penyebab 2 Bocah Suku Anak Dalam Jambi Meninggal akibat Keracunan

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua bocah Suku Anak Dalam (SAD) meninggal dunia setelah makan madu klanceng yang diambil dari hutan di Dusun Sentano, Desa Balai Rajo, Kecamatan VII Koto Ilir Kabupaten Tebo, Jambi, Selasa (12/11/2024).

TRIBUNNEWS.COM, MUARA TEBO - Dua bocah Suku Anak Dalam (SAD) meninggal dunia setelah makan madu klanceng yang diambil dari hutan di Dusun Sentano, Desa Balai Rajo, Kecamatan VII Koto Ilir Kabupaten Tebo, Jambi Selasa (12/11/2024).

Mengutip TribunJambi.com, total korban semuanya berjumlah 8 orang, terdiri dari 3 anak-anak dan 5 orang dewasa.

Baca juga: Dugaan Penyebab 2 Bocah Suku Anak Dalam Jambi Meninggal Keracunan

Dua di antara 3 anak-anak itu meninggal sebelum mendapatkan perawatan medis.

Sementara 6 orang lainnya kini masih menjalani perawatan.

Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan, Ari Setiawan mengatakan, informasi dari keluarga korban, awalnya salah satu keluarga mendapat makanan dari hutan (Madu Klanceng--red).

Keluarga itu kemudian memakan madu klanceng tersebut.

Namun selang 20 menit kemudian korban mengeluh pusing.

"Ada 8 orang yang mengkonsumsi makanan itu anak-anak ada 3, 5 orang dewasa," ujar Ari Setiawan, Rabu (13/11/2024).

Satu dari 3 korban anak-anak tersebut sempat kritis dan diberikan pertolongan medis di Klinik Bidan Dwinta KM 26.

Baca juga: Pemerintah Didesak Awasi Ketat Produk Impor Agar Kasus Keracunan Latiao Tidak Terulang

Namun dua anak lainnya meninggal sebelum tim Puskesmas datang ke lokasi.

"2 orang belum sempat mendapat penanganan tim medis," ujarnya.

Dinas Kesehatan belum bisa menyimpulkan penyebab pasti 8 orang warga SAD keracunan.

Hari ini pihaknya akan mengirimkan beberapa sampel ke laboratorium Jambi.

Delapan orang warga Suku Anak Dalam (SAD) keracunan massal setelah makan madu di hutan. Tiga bocah Suku Anak Dalam meninggal. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (12/11/2024) kemarin di Dusun Sentano, Desa Balai Rajo, Kecamatan VII Koto Ilir, Kabupaten Tebo. (Tribun Jambi)

"Ada 3 sampel yang dikirimkan ke Jambi, pertama makanan, media kayu, sisa madu yang dikonsumsi itu," katanya.

Sampel tersebut akan diperiksa di Labkesda Jambi.

Pihaknya juga menunggu hasil pemeriksaan itu.

"Kita tunggu saja hasilnya, apakah ini efek bakterilogi atau kimia kita juga belum tahu," ujarnya.

Dia mengatakan untuk pemeriksaan kimia biasanya tiga hari, namun pihaknya akan menunggu hasil pemeriksaan selesai.

Baca juga: BPOM Setop Penjualan Online Jajanan Asal China Latiao Buntut Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan

Terhadap 6 korban lainnya, Dinkes sudah memberikan obat oral, susu penetral dan infus.

Sementara itu kondisi terkini para korban sudah mulai membaik.

Apa itu Madu Klanceng?

Mengutip Wikipedia, lebah madu kerdil atau lebah klanceng atau Apis florea adalah salah satu dari dua spesies lebah madu liar kecil di Asia selatan dan tenggara. 

Penyebarannya jauh lebih luas daripada spesies saudaranya, Apis andreniformis.

Pertama kali diidentifikasi pada akhir abad ke-18, Apis florea unik karena morfologinya, perilaku mencari makan, dan mekanisme pertahanannya seperti mengeluarkan suara pipa. 

Tiga bocah warga Suku Anak Dalam (SAD) di Dusun Sentano, Desa Balai Rajo, Kecamatan VII Koto Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi meninggal dunia, Selasa (12/11/2024). (Istimewa)

Apis florea memiliki sarang terbuka dan koloni kecil, yang membuat mereka lebih rentan terhadap pemangsaan daripada penghuni rongga dengan jumlah pekerja defensif yang banyak. 

Lebah madu ini adalah penyerbuk penting dan karenanya dikomodifikasi di negara-negara seperti Kamboja.

Lebah klanceng disebut juga sebagai lebah madu kerdil karena ukurannya yang kecil dibandingkan dengan lebah madu lainnya. 

Biasanya 7–10 mm panjang tubuh dan warna keseluruhannya merah-cokelat.

Koloni membangun satu sisir yang terbuka, biasanya di cabang pohon atau semak.

Apis florea menghasilkan madu yang dipanen dan dimakan di Thailand dan Kamboja. 

Mereka adalah penyerbuk yang sangat baik, yang memberi mereka peran ekologis yang penting di tempat yang mereka huni. 

Khasiat Madu Klanceng

Mengutip laman kemenparekraf.go.id, Madu Klanceng adalah salah satu madu lokal asli Indonesia yang ampuh mengobati berbagai penyakit.

Madu Klanceng dibudidayakan di Blora, Jawa Tengah. 

Dalam budidaya madu klanceng, lebah madu bersarang di sebuah kendi bulat. 

Madu klanceng dihasilkan dari lebah ternak yang tidak menyengat. 

Tekstur madu klanceng lebih encer dari madu biasa, karena kadar airnya lebih banyak. 

Dari segi warna, madu klanceng berwarna kecokelatan, dan rasanya agak manis-asam.

Madu klanceng mengandung hidrogen peroksida, flavonoid, senyawa fenolik, dan peptida antibakteri. 

Beberapa penelitian mengungkapkan, madu klanceng dapat menyembuhkan infeksi akibat bakteri E. coli, B. subtilis, P. syringae, M. luteus, B. megaterium, dan B. brevis.

Penggunaan tradisional dan aplikasi klinis madu klanceng karena sifat antimikroba, antioksidan, anti-inflamasi, antihiperlipidemik, dan kardioprotektif. 

Madu klanceng menunjukkan kemampuan dalam pengobatan gangguan mata, penyakit saluran pencernaan, gangguan neurologis, dan gangguan kesuburan.

Apa bedanya madu klanceng dan madu biasa?

Tekstur madu klanceng lebih encer dari madu biasa, karena kadar airnya lebih banyak. 

Dari segi warna, madu klanceng berwarna kecokelatan, dan rasanya agak manis-asam.

Mengapa madu klanceng lebih mahal?

Harga madu klanceng lebih mahal, karena hasil produksi dari lebahnya sendiri jumlahnya tidak banyak. 

Madu Klanceng sangat cocok untuk ide bisnis, karena lebah trigona terbilang mudah dibudidayakan serta tidak agresif. 

Kadar keasaman madu klanceng mencapai 3,05-4,55.

Sumber: (Tribunjambi.com/Sopianto) (Tribunnews.com/Wik)
 
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul 2 Suku Anak Dalam di Tebo Jambi Meninggal Dunia Setelah Makan Madu Klanceng dari Hutan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini