News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dugaan Camat Penyebab 2 Bocah Warga Suku Anak Dalam Jambi Meninggal Usai Makan Telur Semut di Hutan

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga bocah warga Suku Anak Dalam (SAD) di Dusun Sentano, Desa Balai Rajo, Kecamatan VII Koto Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi meninggal dunia, Selasa (12/11/2024).

TRIBUNNEWS.COM, MUARA TEBO - Dua bocah warga Suku Anak Dalam (SAD) meninggal dunia dan 27 lainnya dievakuasi akibat keracunan massal pada Selasa (12/11/2024). 

Peristiwa itu terjadi di Dusun Sentano, Desa Balai Rajo, Kecamatan VII Koto Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi.

Tiga anak warga Suku Anak Dalam itu diduga keracunan setelah makan telur semut di hutan. 

Baca juga: Telur Semut atau Sarang Lebah Madu? Penyebab 3 Bocah Suku Anak Dalam Meninggal Diduga Keracunan

 Tapi sumber lain menyebutkan mereka keracunan setelah makan sarang lebah di hutan.

"Tiga orang SAD keracunan, dua orang meninggal dunia, mereka keracunan setelah makan telur semut (kroto)," ujarnya.

Dia juga menyebutkan, tiga anak warga SAD itu sebelumnya telah dibawa ke Klinik Bidan Dwinta di Km 26 HPH, Desa Balai Rajo VII, Kecamatan Koto Ilir, untuk mendapatkan infus.

Sementara Kasat Reskrim Polres Tebo, AKP Yoga Dharma Susanto, saat dihubungi Tribun sekira pukul 16.00 WIB membenarkan adanya kabar kejadian tiga anak SAD keracunan.

"Kabarnya dua orang anak meninggal dunia," ujarnya.

Sejauh ini, Yoga belum dapat memastikan penyebab tiga orang anak tersebut keracunan. 

Tim Inafis Polres Tebo sedang menuju ke lokasi. "Tim Inafis masih ke lokasi," pungkasnya 

Korban Bertambah Lagi

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tebo, dr Riana Elizabeth, mengatakan ada puluhan warga Suku Anak Dalam yang keracunan.

"Informasi yang saya dapat satu jam yang lalu, ada tiga orang meninggal dunia 27 orang sedang dievakuasi dari Dusun Sentano," ujarnya.

Berdasarkan informasi sementara yang diperoleh Riana, puluhan warga SAD itu keracunan diduga setelah memakan sarang lebah (madu) di hutan.

Baca juga: Keracunan Massal di Jambi, 3 Orang Suku Anak Dalam Meninggal, Puluhan Korban Lainnya Dievakuasi

"Untuk kronologis nanti disampaikan, saya belum dapat informasi lengkapnya. Di sana susah signal," ujarnya.

Hingga saat ini, tim sedang melakukan evakuasi terhadap korban.

Lokasi kejadian cukup jauh dari pusat kota Muara Tebo, sehingga menyulitkan tim melakukan evakuasi.

Akses jalan menuju lokasi tak bisa dilalui menggunakan kendaraan biasa, harus menggunakan kendaraan dobel gardan. 

Keterangan camat

Camat VII Koto Ilir Anton Faksi menyampaikan awal mula mereka keracunan disebabkan setelah makan madu tulut yang diambil dari pohon.

"Biasanya madu itu tidak beracun, mungkin bekas kayu itu yang membuat mereka keracunan, karena kayu yang nempel pada madu itu pahit," ungkapnya.

"Mungkin itu gejalanya kami tengok, kami dak berani jugo ngambil kesimpulan, ahli nanti yang bisa menjelaskan," sambungnya.

Anton juga menjelaskan dua orang yang meninggalkan dunia setelah dilakukan pemeriksaan langsung di makam kan di Dusun Sentano.

"Mereka berdua sudah dimakamkan di Dusun Sentano," pungkasnya. 

Kehilangan Mata Pencaharian

Suku Anak Dalam, khususnya Orang Rimba, tinggal di kawasan hutan Provinsi Jambi. 

Camat VII Koto Ilir, Kabupaten Tebo, Jambi, Anton Faksi menjelaskan kronologis keracunan yang mengakibatkan warganya meninggal dunia. (Tribunjambi.com/Sopianto)

Sebaran Orang Rimba di Jambi berada di kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), yaitu Tebo, Sarolangun dan Batanghari.

Selain itu, sebaran mereka ada juga di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT) di Kabupaten Tebo, Kabupaten Tanjab Barat dan sebagian wilayah Provinsi Riau.

Meski sebenarnya hidup melangun di hutan, Suku Anak Dalam juga dapat ditemukan perkebunan kelapa sawit sepanjang Jalan Lintas Sumatera hingga ke batas Sumatera Selatan. 

Mereka hidup di luar hutan karena sumber pangan di dalam telah rusak.

Baca juga: Keracunan Massal di Jambi, 3 Orang Suku Anak Dalam Meninggal, Puluhan Korban Lainnya Dievakuasi

Biasanya, mata pencaharian SAD adalah meramu hasil hutan dan berburu.  Senjata yang digunakan antara lain lembing kayu, tombak bermata besi,dan parang.

Ada juga Suku Anak Dalam yang kini telah memiliki lahan karet dan pertanian lainnya.

Penulis: Sopianto 

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Tragedi 2 Bocah Suku Anak Dalam di Tebo Jambi Meninggal Setelah Makan Sarang Lebah di Hutan

dan

Kronologi Warga SAD Tebo Jambi Keracunan usai Makan Madu Hutan dari Pohon

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini