TRIBUNNEWS.COM - Dampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga dirasakan hingga ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Hotel dan tour operator merugi miliaran rupiah.
Kerugian tersebut, disebabkan penutupan Bandara Internasional Komodo dalam beberapa hari ini yang terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi.
Indira Puliraja, Marcom and PR Manager Meruorah Komodo Labuan Bajo, mengatakan penutupan Bandara Komodo ini sangat berdampak pada operasional hotel.
Lebih dari 200 kamar di Hotel Meruorah terpaksa dibatalkan dan pihak hotel mengalami kerugian hingga Rp1,4 miliar.
"Dampaknya terlihat dari penurunan jumlah tamu yang menginap dan gangguan dalam pemesanan kamar yang sudah terjadwal," ujar Indira, dikutip dari TribunFlores.com.
Tak hanya itu, di hotel juga banyak tamu yang tertahan lantaran tak adanya penerbangan.
"Kami memberikan mereka special rate sebagai bentuk kompensasi dalam kondisi force majeure ini,"
"Selain itu, kami juga menawarkan alternatif transportasi melalui jalur laut bagi tamu yang ingin segera meninggalkan Labuan Bajo," ungkapnya.
Hal serupa dirasakan oleh Sudamala Komodo Resort.
Di Sudamala Komodo Resort, ada 20 tamu domesti dan 48 wisatawan asing yang tertahan di hotel karena aktivitas penerbangan yang berhenti.
Baca juga: Seharian di Posko Pengungsi Erupsi Lewotobi: Wapres Gibran Bahas Relokasi hingga Temui Bayi Gibran
Owner Representatif Sudamala Komodo Resort, Robertus Hormat, menuturkan pihaknya alami kerugian Rp900 juta.
"Pada hari Selasa 12 November saja kami mengalami kerugian hingga Rp900 juta," ujarnya.
Pihak Hotel Sudamala juga sudah menyediakan transportasi laut menuju Nusa Tenggara Barat (NTB).