Laporan Reporter Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Surat kaleng yang berisi teror bom tak menghalangi Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung, Jawa Barat untuk tetap menggelar wisuda.
Baca juga: Diberhentikan Dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Saya Minta Maaf
Berdasarkan pantauan di lokasi, aktivitas sejumlah mahasiswa dan keluarganya sangat ramai setelah mengikuti kegiatan wisuda. Bahkan nampak pedagang buket dan hadiah memadati sisi luar kampus tersebut.
Salah seorang mahasiswi jurusan Vokasi, Dini menyebutkan, isu teror itu sudah beredar sejak kemarin di kalangan mahasiswa.
"Tahunya (informasi surat teror) dari teman aku di whatsapp,” ujarnya, saat ditemui di lokasi, Jumat (15/11/2024).
Informasi tersebut, sontak membuatnya ikut membagikan kabar tersebut kepada temannya yang lain.
“Akhirnya aku share lagi ke teman aku yang ikut wisuda kan," katanya.
Baca juga: Takefusa Kubo Kirim Psywar Jelang Lawan Skuad Garuda: Mau Timnas Indonesia Atau Barcelona, Tetap Gas
Dini bersyukur, acara wisuda yang ia ikuti berjalan aman dan lancar tanpa ada gangguan sedikit. Meski ia dan beberapa temannya sempat khawatir bila isu tersebut benar terjadi.
"Syukur semuanya berjalan lancar nggak ada gangguan," katanya.
Sebelumnya, ramai dibicarakan kampus Unpar mendapat teror melalui surat kaleng, yang menyebut beberapa bom panci dan bahan peledak plastiknya lainnya dalam ruang Auditorium Lantai 2 Pusat Pembelajaran Arntz-Gelse.
Helatan wisuda hari ini digelar dua sesi, dimulai pukul 08.00 yang diikuti oleh wisudawan dari Fakultas Teknologi Rekayasa. Adapun sesi kedua dimulai pukul 13.00-15.30 WIB diikuti oleh Fakultas Ekonomi, Fakultas Vokasi, dan Fakultas Teknik.
Saat dikonfirmasi oleh Tribun melalui pesan singkat, pihak kampus membenarkan menerima surat kaleng itu. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast membenarkan terkait adanya teror ancaman bom tersebut.
Baca juga: Ini Isi Lengkap Surat Teror Ancaman Bom di Kampus Unpar Bandung
Polda Jabar dengan Polrestabes Bandung telah menerima informasi dari pihak Unpar terkait adanya selebaran surat berupa teror yang diberikan di dalam lingkungan kampus.
"Kami bersama Polrestabes Bandung sudah lakukan langkah-langkah. Pertama, tentu kami berkoordinasi dengan pihak rektorat karena surat itu ditujukan ke rektor tentunya. Lalu, kedua kami berkoordinasi dengan pihak keamanan kampus Unpar," ujarnya di Mapolda Jabar.
Langkah berikutnya, lanjut Jules, pihaknya melakukan upaya-upaya pengamanan dan bentuk upaya lain, seperti sterilisasi.
"Tadi malam, sudah dilakukan sterilisasi oleh Jihandak Brimob Polda Jabar untuk mengetahui apakah ancaman ini teror yang diberikan ke pihak kampus, rektorat Unpar pada khususnya terkait penyelenggaraan wisuda," katanya.
Baca juga: Pelantikan Eselon I, Supratman Harapkan Komitmen Baru dalam Penguatan Hukum dan Reformasi Birokrasi
Hasil pemeriksaan, lanjut Jules, mereka sampai saat ini belum menemukan tanda-tanda, sehingga artinya surat ancaman itu tentu bisa disikapi dengan bijak dan baik oleh kalangan kampus maupun seluruh masyarakat Bandung dan Jabar.
"Sampai saat ini pihak kepolisian belum menemukan terkait kebenaran adanya teror ancaman bom yang sudah diberikan. Pagi ini juga tetap dilakukan pengamanan oleh pihak kepolisian jalannya wisuda. Ada ratusan personel di sana. Hasil sterilisasi juga sampai saat ini tetap kami lakukan pemantauan dan bagi pihak kampus atau mahasiswa yang akan mengikuti wisuda atau pihak keluarga sudah diberikan kartu pengenal sebagai tanda ketika akan memasuki lingkungan kampus atau akan mengikuti wisuda di Unpar. Jadi, ada tanda pengenal hasil koordinasi antara kepolisian dengan Unpar," ujarnya.
Baca juga: Paslon ASIH Temui Anies, Kerja Sama Gandeng Pendukung Anies di Jawa Barat
Berikut isi lengkap surat teror bom tersebut:
Surat ini adalah Peringatan untuk serangkaian acara wisuda yang dijadwalkan pada 15-17 November 2024.
Kami menyembunyikan beberapa bom panci dan bahan peledak plastiknya lainnya dalam ruang Auditorium Lt.2 Pusat Pembelajaran Arntz-Gelse, dan kami akan meledakkan ruang tersebut, jika acara tersebut terlaksana.
Pahami dengan jelas. Jika kegiatan ini dilanjutkan, kami tidak segan untuk bertindak. Anda hanya punya satu pilihan: Segera batalkan acara tersebut beserta segala kegiatan yang berhubungan dengannya kedepan, dan jangan harap berani melakukan penggeledahan, pemindaian, atau lebih parah, menghubungi aparat kepolisian/keamanan lainnya.
Segala upaya lain dari disebut akan memiliki konsekuensi. Kami beri petunjuk lebih lanjut, terutama terkait titik peledak jika acara tersebut batal terlaksana. Kami percaya keputusan Anda dilakukan rahasia, tidak menimbulkan kegaduhan/kepanikan massal yang tidak perlu, dan terpenting, tidak melibatkan aparat.
Keputusan lain apapun adalah taruhan langsung dengannya.
Ini adalah Peringatan Pertama dan Terakhir Anda. Bertindak bijak, atau hadapi konsekuensinya.
7 November 2024, Astana Anyar
Jamaah Ansharut Daulah
جماعة الشاروت دوله