News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gunung Lewotobi Meletus

Melihat Proses Belajar Siswa Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Berdesakan di Teras Sekolah

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa belajar di teras sekolah pasca tenda belajar mengajar diguyur hujan, Sabtu 16 November 2024.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ribuan warga terdampak dari erupsi Gunung Lewotobi.

Termasuk para pelajar yang ikut mengungsi dan kegiatan belajar mengajarnya terganggu.

Bahkan, sebanyak 107 siswa SD yang mengungsi terpaksa belajar di teras sekolah di SMAN 1 Titehena, Flores Timur.

Tenda tempat mereka mengungsi basah dan becek setelah diguyur hujan membuat para siswa ini harus berdesakan di teras sekolah lain untuk menimba ilmu, Sabtu (16/11/2024) pagi.

Mereka terpaksa belajar di teras kelas lantara seluruh ruang kelas di SMA Negeri 1 Titehena digunakan untuk pengungsian.

"Namun karena cuaca hujan jadi kami takut anak-anak sakit, pilek, batuk sehingga kami berada di bawah teras kelas ini, tenda basah, becek dan tidak nyaman untuk belajar sehingga pindah ke teras," Kata Ela Lewar, seorang guru dari SD Klatanlo yang juga merupakan pengungsi.

Mengutip TribunFlores.com, ratusan siswa yang mengungsi di gedung SMAN 1 Titehena ini merupakan siswa-siswa terdampak erupsi dari sekolah dasar yang terletak di berbagai sekolah di kaki Gunung Lewotobi.

Para guru berharap, pemerintah bisa menyediakan tenda yang lebih layak supaya para siswa bisa belajar dengan nyaman.

Dampak Erupsi di Kabupaten Sikka

Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga berdampak hingga Kabupaten Sikka.

Melihat aktivitas fulkanik yang masih tinggi, Pemerintah Kabupaten Sikka pun mengeluarkan imbauan pembelajaran kepada siswa dari TK/PAUD, SD, dan SMP.

Baca juga: Terdampak Abu Vulkanik, Tiga Bandara Sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki Masih Tutup 

Imbauan tersebut berisikan, kegiatan belajar dilakukan secara daring dari rumah.

Mengutip TribunFlores.com, Pemda Sikka juga menetapkan status siaga darurat kebencanaan pascaerupsi Gunung Lewotobi.

Penetapan siaga darurat bencana ini dikeluarkan setelah abu vulkanik Gunung Lewotoni berdampak ke empat kecamatan di Kabupaten Sikka.

"Penetapan ini berdasarkan laporan hasil kaji cepat BPBD Sikka tanggal 6 November 2024 dan hasil rapat kerja Tim Reaksi cepat (TRC) BPBD Sikka," kata PJ Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera.

Status siaga darurat bencana ini berlaku 60 hari yang direncanakan akan berakhir 7 Januari 2025 mendatang.

Diketahui, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur ini berdampak pada kegiatan belajar mengajar.

Banyak pelajar yang kegiatannya diliburkan. Kini, mereka membutuhkan bantuan untuk fasilitas belajar, seperti buku dan alat tulis.

"Fasilitas belum ada, kalau bisa itu siapkan dengan alat tulis, buku tulis, buku-buku literasi supaya kami bagi dengan anak-anak per fase, supaya mereka bisa membaca, menulis dan mewarnai," kata Tarsisia Tobi, guru SD dari Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura.

Selain itu, banyaknya siswa yang mengungsi, mereka harus berdesak-desakan dalam satu posko yang digunakan untuk tempat belajar.

Mengutip TribunFlores.com, mereka belajar menggunakan buku seadanya yang dipinjamkan oleh sekolah tetangga.

Kini, mereka berharap bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk memperbanyak posko supaya bisa belajar dengan nyaman.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunflores.com dengan judul Hujan Melanda Posko Pengungsi Gunung Lewotobi, Siswa Belajar di Teras SMA Negeri 1 Titehena

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunFlores.com, Arnol Welianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini