Kasus hukum yang menjerat Ivan berawal dari ledekan yang terjadi antara siswa SMA Gloria 2 dan siswa SMA Cita Hati di Instagram.
Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Akmarawita Kadir, menjelaskan ledekan tersebut, muncul setelah pertandingan basket antarsekolah.
"Seminggu sebelumnya, mereka pertandingan basket. Basket ada tim Gloria dan tim lain."
"Diejek ini rupanya sekolah Cita Hati yang berdekatan dengan Gloria," ungkapnya.
Orang tua yang diejek tak terima dan mendatangi SMA Kristen Gloria 2 untuk menuntut pertanggungjawaban.
Mereka menunggu anak-anak yang diduga terlibat dalam ledekan tersebut. Kala itu, Ivan datang bersama rombongan.
Dalam situasi yang memanas, Ivan lantas memaksa siswa berinisial ET untuk bersujud dan menggonggong.
Imbas adanya keributan, akhirnya kepala sekolah menyuruh mereka masuk.
"Meminta anak yang mengejek minta maaf dengan cara jongkok dan menggonggong."
"Ibu kepala sekolah membiarkan bullying terjadi. Iya itu pasti (ketakutan)," terangnya.
Baca juga: Kasus Ivan Sugiamto Melebar seperti Supriyani, Psikolog Forensik Reza Indragiri Ungkap Analisisnya
Beberapa hari berselang, pihak sekolah melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Surabaya.
Akan tetapi, ibu korban, Ira Maria, membantah pemicu aksi Ivan itu karena saling ledek.
"Sebetulnya awal mulanya tidak seperti yang diberitakan di luar saling ejek itu tidak ada," katanya, dikutip dari YouTube tvOneNews, Jumat (15/11/2024).
Menurutnya, kejadian bermula dari guyonan antarsiswa yang menyebut rambut anak Ivan Sugianto mirip anjing poodle.