"Anaknya kalau bicara seadanya, dan ya memang dari kalangan keluarga kurang mampu. Kalau untuk pelajaran di kelas bisa dibilang siswi yang mampu menyerap pelajaran sebab pernah masuk 10 besar," katanya.
Program makan siang gratis yang sedang diujicoba ini sangat membantu siswa yang bersekolah di sekolah tersebut.
"Ya termasuk Devi. Sebenarnya disini banyak murid yang merupakan anak yatim dan orang susah. Program itu bisa membantu mengurangi pengeluaran orangtua murid semoga bisa berlanjut ," kata Yumarsih.
Kisah Devi Viral
Sebelumnya, kisah haru Devi siswi kelas 5 SDN 166 Palembang yang memilih membawa pulang makan siang gratis bergizi miliknya untuk diberikan ke sang ibu viral di sosial media.
Terungkap, ibu Devi bekerja sebagai seorang Asisten Rumah Tangga (ART).
Baca juga: Di Rusia, Menlu RI Sugiono Pamer Program Rumah Rakyat hingga Makan Siang Gratis Prabowo
Sementara, ayahnya sudah meninggal dunia sehingga tugas mencari nafkah digantikan oleh ibunya.
Hal ini diketahui dari postingan akun instagram @ditresnarkobapoldasumsel.
"Untuk mama katanya, pas saya datangi saya tanyakan. Katanya untuk mama di rumah, nangis dia. Itu murni spontan terjadi, saya juga awalnya tidak tahu kalau ada siswi yang tidak makan makanannya," ujar AKP Yetty Gultom, Plt Kasubag Renmin Ditresnarkoba Polda Sumsel.
Yetty menjelaskan, Polda Sumsel pada Senin 11 November 2024 mendatangi SDN 166 Palembang untuk menjalankan program makan siang bergizi gratis yang digagas Prabowo Subianto.
Namun ketika memasuki ruang kelas Devi dan membagikan kotak nasi berisi lauk pauk dan sayuran, Yetty heran melihat Devi satu-satunya siswa di dalam kelas yang tidak memakan makanan yang sudah diberikan.
Setelah mengetahui alasan Devi, Yetty mengaku tak bisa menahan rasa haru karena melihat bocah tersebut yang rela tidak memakan makanannya dan memilih untuk menikmati bersama ibunya di rumah.
Sang ibu bekerja sebagai ART, Devi juga seorang yatim yang sudah ditinggal mendiang ayahnya.
"Tak tega melihatnya. Dia tinggal sama ibu dan kakaknya, ibunya kerja ART tukang kerja dari jam 6 pagi sampe 2 siang. Ke sekolah dia jalan kaki diantar sama kakaknya. Mendengar itu saya ikut menangis haru, " ujarnya
AKP Yetty juga mengaku hari itu adalah pertama kali ia ditugaskan untuk menjalankan program makan siang gratis.