TRIBUNNEWS.com - Anak pengusaha asal Surabaya, Jawa Timur, Ivan Sugiamto, berinisial EL, menuliskan surat untuk sang ayah yang kini berada di tahanan.
EL dalam sebuah video membacakan surat itu sembari menangis.
Video EL membacakan surat untuk Ivan tersebut diunggah oleh akun Instagram @royshakti.
Pada awal video, EL mengaku sangat ingin berbicara dengan ayahnya, tetapi belum bisa terwujud.
Sebab itu, ia menuliskan surat untuk Ivan.
"Hari ini, Senin, 18 November 2024. Aku mau berbicara dengan Papa, tapi belum bisa," kata EL dalam video yang diunggah @royshakti, Selasa (19/11/2024).
Baca juga: Sempat Janji Serahkan Diri, Pengusaha Ivan Sugianto Justru Dijemput Polisi, Kini Jadi Tersangka
"Jadi aku bikinin Papa surat dengan sepenuh hatiku," imbuh dia.
EL yang menahan tangis, meminta maaf kepada Ivan karena gara-gara ia mengadu soal bullying, justru sang ayah kini berada dalam masalah.
Ia menyesali tindakannya dan berharap waktu bisa diputar kembali.
EL berharap, jika waktu bisa diputar kembali, ia tak akan mengadukan bullying yang dilakukan siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, ET, kepada Ivan
"Aku minta maaf ya, Pa. Gara-gara aku, malah Papa yang kena masalah," ujar EL sembari menahan tangis.
"Kalau waktu bisa diputar kembali, aku pasti nggak bilang ke Papa sama Ko Dave, kalo aku di-bully," lanjutnya.
Tangis EL semakin menjadi. Ia merasa dirinyalah yang menjadi penyebab keluarganya hancur.
EL merasa dirinyalah yang mengakibatkan situasi yang menimpa Ivan.
"Aku yang membuat keluarga kita hancur. Aku salah, maafin ya, Pa, ya," ucap EL sambil menangis.
Terkait kasus intimidasi yang menjerat Ivan, pihak kepolisian berharap hal itu bisa menjadi pelajaran bagi orang tua agar tak bersikap arogan.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto, menilai orang tua tidak perlu memperkeruh suasana jika sang anak mengalami konflik dengan teman sebaya.
"Kami mengimbau kepada masyarakat apabila anaknya bersiteru, anak atau kasus anak dengan anak, monggo diselesaikan dengan kepala dingin."
"Kalau antar sekolah, monggo diselesaikan dengan kepala dingin, baik itu sekolahnya, orang tuanya. Tidak perlu menambahi panas suasana," urai Dirmanto, Jumat (15/11/2024), dilansir Surya.co.id.
Ivan saat ini ditahan di Polrestabes Surabaya, setelah sebelumnya ditangkap di Bandara Internasional Juanda, Kamis (14/11/2024) sore.
Baca juga: Protes Pemilik Valhalla Surabaya Rekening Diblokir Buntut Kasus Ivan Sugiamto, Hanya Sama Nama
Isi Surat EL untuk Ivan Sugiamto
Diketahui, EL menuliskan surat satu untuk Ivan Sugiamto, satu halaman penuh kertas HVS.
Lewat surat itu, EL meminta maaf kepada Ivan karena dipenjara setelah dirinya mengadu soal bullying yang dilakukan ET.
EL juga mengaku menyesali sikapnya yang berujung sang ayah diamankan pihak kepolisian.
Selain permintaan maaf, EL juga mengungkapkan rasa kerinduannya yang mendalam kepada Ivan.
Ia berharap keluarga kecilnya bisa berkumpul lagi seperti dulu.
Berikut ini isi surat EL kepada Ivan:
"Pa, gimana kabare di sana? Aku minta maaf ya, Pa, gara-gara aku malah Papa yang kena masalah. Kalau waktu bisa diputar kembali, aku pasti enggak bilang ke Papa sama Ko Dave kalau aku di-bully.
Pasti sekarang keluarga baik-baik aja dan masih bisa berkumpul bersama. Gara-gara aku Papa di penjara dan Papa udah enggak bisa kumpul lagi sama mama dan aku. Bahkan, sekarang yang bully satu Indonesia.
Sekarang mama sama aku takut dan malu buat keluar rumah, karena kalau ketemu orang difoto-foto, dikatain di mana-mana, dipanggil anak pudel, anak penjahat. Aku tahu semua ini gara-gara aku yang membuat keluarga kita hancur.
Aku salah, Pa, maafin ya. Gara-gara aku, Papa masuk penjara, dihujat sama banyak orang, padahal Papa cuma membela aku. Aku harus ngapain ya, Pa? Aku bingung harus ngapain lagi.
Aku mau melakukan apapun asal Papa enggak disalahin sama orang-orang, biar Papa enggak dihujat lagi. Kalau aku bisa gantiin posisi Papa sekarang, biar aku aja yang dihujat orang-orang di sosmed.
Aku lebih rela dipanggil pudel seumur hidup daripada lihat Papa masuk penjara lagi. Sekarang aku kehilangan sosok Papa yang selalu jaga aku dan jaga mama, yang selalu berusaha memberikan terbaik untuk keluarga kita.
Jujur aku malu, Pa, malu sama diri sendiri, malu sama Papa Mama, sama orang-orang juga. Aku sebagai anak bukan malah banggain orang tua, tapi malah Papa masuk penjara karena membela aku. Sekarang aku bingung harus jaga mama. Karena kan sekarang mama sendirian, aku harus kuat.
Kenapa ya aku harus melibatkan Papa. Aku nyesel harus telepon Papa saat kejadian itu, aku telepon Papa karena aku mikir kalau Papa Mamanya ET kan sudah di situ, jadi aku telpon Papa aja biar lebih aman.
Baca juga: Sama-Sama Miliki Nama Ivan, Pemilik Klub Malam Valhalla Tegaskan Tak Berkaitan dengan Ivan Sugiamto
Sekarag aku cuma bisa berdoa sama Tuhan biar Tuhan bisa jaga Papa di dalam sana, sama biar Tuhan ngasih kekuatan buat aku sama mama. Sorry ya, Pa.
Sekarang aku enggak mau melibatkan siapapun di masalahku lagi, Pa, daripada Papa masuk penjara lagi, meskipun aku di-bully, Papa yang sabar ya.
Aku sekarang harus selesaikan dulu ujian sekolah, setelah itu aku enggak usah sekolah dulu kan aku harus jaga mama. Aku tahu Papa itu papa yang baik karena cuma Papa yang belain aku.
Dan Papa selalu ngasih yang terbaik untukku. Aku kangen sama Papa, aku pengen Papa, Mama, aku bisa cepet kumpul lagi kayak dulu. Jangan lupa doa ya, Pa, I love you.
Papa adalah Pahlawanku."
Kronologi Siswa SMA Diminta Bersujud dan Menggonggong
Kasus ini bermula saat ET mengejek rambut anak Ivan, EL, saat keduanya bertanding basket.
Sebagai informasi, ET dan EL berasal dari sekolah berbeda.
Buntut kejadian itu, EL bersama sejumlah pria dewasa, termasuk Ivan, mendatangi sekolah ET pada 21 Oktober 2024.
Saat itulah, Ivan kemudian membentak ET dan meminta korban meminta maaf karena telah mengejek EL.
Tak berhenti sampai di situ, Ivan meminta ET bersujud dan menggonggong.
"Kejadiannya di tenda-tenda itu (depan sekolah). Iya (disuruh menggonggong). Kejadiannya pas pulang sekolah, tapi tepatnya kurang tahu," ungkap petugas keamanan SMA Kristen Gloria 2 Surabaya yang enggan disebutkan namanya, Rabu (13/11/2024).
Pihak guru, petugas keamanan, dan Bhabinkamtibnas kemudian mendatangi lokasi kejadian karena mengetahui ada keributan.
Mereka berniat meredam amarah Ivan yang masih membentak ET.
Kasus berlanjut dengan guru SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, atas nama sekolah, membuat laporan ke polisi dengan nomor LPM/1121/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA.
Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judulĀ Polda Jatim Harap Kasus Ivan Sugiamto Jadi Pelajaran Orang Tua yang Suka Arogan
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Surya.co.id/Tony Hermawan)