Dede Yusuf kemudian menyinggung peristiwa meledaknya speedboat yang menewaskan Benny Laos, calon gubernur Maluku Utara.
Disusul, kejadian teranyar adanya peristiwa pengeroyokan dengan penggunaan senjata tajam (carok) terhadap saksi calon bupati Sampang di Madura hingga yang bersangkutan meregang nyawa.
Politikus Partai Demokrat ini menuturkan, kejadian di Madura itu bisa terjadi karena konon wilayah yang didatangi tim cabup tersebut merupakan daerah kekuasaan calon tertentu.
Terlebih kultur di wilayah tersebut dikenal dengan penggunaan senjata tajam ketika berkonflik.
"Hari ini kami baru dapat informasi, ada saksi calon Bupati Sampang terbunuh di Sampang, Madura hanya gara-gara calon bupati ini timnya datang ke sebuah daerah yang mana di situ konon katanya daerah itu dikuasai calon bupati tertentu. Kebetulan kultur di sana ada namanya kultur yang menggunakan senjata tajam. Ini lagi ramai," ucap dia.
Berkenaan dengan kejadian ini, Komisi II DPR mengingatkan pemerintah dan kepolisian, tak boleh ada nyawa yang hilang dalam sebuah kompetisi politik.
"Bagi kami di DPR, satu nyawa berharga sekali. Tidak boleh ada sebuah kompetisi politik yang mengakibatkan hilangnya sebuah nyawa," ucap dia.
Masyarakat Diminta Tak Terprovokasi
Wakil Ketua Harian DPP PKB Nadya Alfi Roihana menyampaikan kecaman keras terhadap peristiwa yang mengakibatkan tewasnya seorang saksi dari Pasangan Calon Jimad Sakteh.
Nadya menyebut bahwa PKB mengutuk keras segala bentuk kekerasan, terutama yang terjadi dalam konteks demokrasi.
"Kekerasan ini tidak hanya melukai nilai-nilai demokrasi, tetapi juga merusak tatanan kehidupan bermasyarakat yang seharusnya dilandasi perdamaian dan persatuan,” kata Nadya.
Sebagai salah satu pilar utama demokrasi, Pilkada merupakan ajang bagi rakyat untuk menyuarakan aspirasi politiknya secara damai dan bermartabat.
Nadya mengingatkan bahwa Pilkada harus tetap menjadi pesta demokrasi yang menggembirakan, bukan menjadi alasan untuk saling menyerang.
Jangan biarkan fanatisme buta terhadap pasangan calon mengorbankan kedamaian dan kerukunan yang telah dibangun bersama.
Nadya mengingatkan bahwa perbedaan pilihan adalah hal yang wajar dalam demokrasi, namun tidak boleh berujung pada permusuhan atau kekerasan.
"Segala bentuk kekerasan hanya akan menciptakan luka sosial yang mendalam di masyarakat. Terlebih perpecahan yang ditimbulkan oleh konflik semacam ini sering kali membutuhkan waktu lama untuk dipulihkan," ujar Nadya.
Kepada masyarakat Kabupaten Sampang, Nadya menyerukan agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan situasi untuk kepentingan tertentu.
“Kami memahami bahwa kejadian ini menimbulkan duka yang mendalam, tetapi kami juga mengingatkan semua pihak untuk tidak memperkeruh suasana. Jangan biarkan konflik ini meluas dan merusak persatuan kita,” ujarnya.
Lebih lanjut, PKB sebagai partai yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan persatuan, berkomitmen untuk terus mengawal demokrasi yang sehat dan berintegritas.
Dalam situasi yang penuh tantangan seperti saat ini, PKB mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu, menjaga keamanan, dan mengedepankan kepentingan bangsa di atas segalanya.
Nadya menyampaikan pesan tegas bahwa demokrasi tidak boleh mengorbankan kemanusiaan.
“Tidak ada pesta demokrasi seharga nyawa manusia. Mari kita jaga Pilkada ini tetap damai, bermartabat, dan jauh dari kekerasan,” pungkas Nadya.(Tribun Network/dan/han/mam/wly)