Setelahnya, JAA diduga melompat dari lantai 27.
"Dari pantauan CCTV itu, setelah naik ke lantai 27, korban tidak terlihat dan diduga lompat dari jendela lantai 27 itu," jelas Awang.
Jenazah korban kemudian langsung dibawa ke RS Sartika Asih, Kota Bandung.
Kepolisian juga telah menghubungi pihak keluarga JAA terkait insiden yang menimpa korban.
AKP Uyun Saeful Uyun mengungkapkan ibu korban langsung bergegas ke Bandung untuk menjemput jenazah sang anak.
"Sudah dihubungi dan diberitahukan kejadian ini. Sudah dikomunikasikan."
Baca juga: Detik-detik Mahasiswa ITB Akhiri Hidup Lompat dari Apartemen, Terekam Kamera CCTV
"Ibunya sudah tahu ada kejadian ini dan meluncur ke Bandung," urai Uyun.
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki motif JAA diduga mengakhiri hidup.
ITB Dampingi Keluarga Korban
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi ITB, Naomi Haswanto, memastikan pihaknya bakal memberikan pendampingan bagi keluarga JAA selama proses penyelidikan.
Meski demikian, Naomi menegaskan ITB akan menghormati privasi keluarga almarhum.
ITB, kata Naomi, tidak akan mengungkapkan detail peristiwa meninggalnya JAA lebih lanjut, tanpa persetujuan orang tua korban dan pihak berwenang.
Selain itu, seluruh civitas akademika ITB diimbau untuk menjaga kondusivitas, mengingat polisi sedang menyelidiki kasus ini.
"Kami juga mengimbau kepada seluruh pihak, termasuk media, untuk menjaga sensitivitas dalam membahas peristiwa ini demi menghormati keluarga mendiang," ucapnya.
ITB juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas berpulangnya JAA.