Kasi Humas Polres Solok Selatan Tri Sukra Martin menjelaskan, AKP Ryanto Ulil ditembak dua kali oleh Dadang di bagian wajah.
Penembakan itu yang membuat nyawa AKP Ryanto Ulil melayang.
"Kasat Reskrim mendapat tembakan di pelipis kanan dan pipi sebelah kanan," ujar Tri.
Tri mengatakan, AKP Ryanto Ulil meninggal dalam perjalanan menuju puskesmas.
Jenazahnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar di Padang.
"Saat dibawa ke puskesmas, menurut orang puskesmas bahwa Kasat Reskrim diduga sudah meninggal dan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara di Padang," ujarnya.
AKP Dadang diduga menembak rekannya menggunakan senjata api pendek jenis pistol.
Barang bukti tersebut sudah diamankan bersamaan dengan beberapa selongsong peluru dan pelakunya pun sudah diperiksa Polda Sumatera Barat.
Kapolres Solok Selatan Diperiksa
Irjen Suharyono pihaknya saat ini melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
Termasuk Kapolres Solok Selatan Arief Mukti selaku atasan korban dan pelaku.
"Untuk saksi yang telah diperiksa ada sebanyak lima orang yang terdiri dari dua orang yang ada bersama dengan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan (korban) dini hari, saat itu bersama-sama memproses dugaan adanya tambang ilegal jenis galian C itu," ujar Irjen Pol Suharyono.
Untuk saksi lainnya adalah terduga pelaku AKP Dadang Iskandar yang menjabat sebagai Kabag Ops Polres Solok Selatan, Kapolres Solok Selatan, dan lainnya.
"Nantinya akan berkembang untuk saksi, mungkin dari teman-temannya yang ada selama ini dalam penegakan hukum terkait tambang ilegal jenis galian C di lokasi kejadian. Itu pasti akan mintai keterangan," ujarnya.
Terkait apakah terduga pelaku membekingi tambang ilegal belum dapat dipastikan.