Banjir pada Sabtu kemarin merupakan banjir bandang kedua.
Namun, pada banjir yang pertama, ia mengatakan bahwa tak ada korban jiwa.
"Dulu, airnya turun dari Sungai Lau Seruai, dari hulu melintasi Desa Bukum, sehingga tidak sampai ke sini,"
"Namun kali ini, air dari hulu mengalir ke sungai kecil yang sering digunakan warga untuk mengairi sawah. Makanya, kami tidak menduga akan terjadi banjir sebesar ini," ucapnya.
Diketahui, dalam bencana banjir bandang ini, empat warga meninggal dunia, sembilan luka-luka, dan dua orang dilaporkan hilang.
Saat ini, pihak kepolisian dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tengah melakukan pencarian terhadap dua warga yang hilang tersebut.
AKP Krisnat Napitupulu, Kapolsek Pancur Batu menuturkan, pihaknya masih berupaya melakukan pencarian.
"Kami masih melakukan pencarian korban, serta pembersihan lokasi banjir bandang," kata Krisnat kepada Tribun Medan, Minggu (24/11/2024).
Krisnat menuturkan, dua warga yang hilang tersebut diduga tertimbun lumpur saat banjir bandang tiba.
Dua warga yang hilang yakni Utama Simanjuntak (30) dan Gerge Barus (48).
"Upaya pencarian dua korban dalam lumpur yang tebal, masih kita lakukan,” sebutnya.
Baca juga: Warga Histeris dan Anak Kecil Menangis Saat Banjir Bandang Mendadak Terjang Kota Sukabumi
Ia juga menuturkan, empat rumah warga dan satu gereja rusak diterjang banjir bandang.
"Selain korban jiwa dan luka, ada empat rumah dan satu Gereja yang hancur diterjang banjir bandang," ujarnya.
Sementara itu, untuk akses jalan sudah kembali normal.