Kini, usaha Eko yang diberi nama Eank Solo telah merambah pasar internasional. Sangkar burung hasil kreasinya dapat ditemukan di berbagai negara Asia dan Eropa.
Tidak hanya itu, Eko juga sukses menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar.
Dengan kemampuan untuk memproduksi sangkar burung dalam berbagai ukuran, dari diameter 16 hingga 60 cm, Eko dapat mematok harga mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 2,5 juta per sangkar. Dengan angka penjualan yang terus meningkat, omzet Eko bahkan bisa mencapai belasan juta rupiah per bulan.
Salah satu kunci sukses Eko adalah kemampuannya dalam memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh Rumah BUMN Solo dan dukungan dari BRI, yang memberikan akses permodalan untuk pengembangan usahanya.
Eko mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2018 dengan dana pertama sebesar Rp 30 juta, yang digunakan untuk membangun workshop Eank Solo.
Beberapa bulan yang lalu, Eko kembali mengajukan KUR kedua senilai Rp 50 juta untuk memperbesar modal kerja dan membeli bahan baku limbah paralon dalam jumlah lebih banyak.
Tidak hanya itu, Eko juga memanfaatkan berbagai layanan digital untuk mempermudah transaksi dan meningkatkan efisiensi usahanya. Salah satunya adalah BRImo, mobile banking dari BRI yang sering digunakan Eko untuk mengakses mutasi transaksi dan memantau laporan keuangan secara real-time.
Selain itu, dengan adanya QRIS, Eko bisa melayani transaksi pembayaran secara digital, yang sangat memudahkan pembeli, terutama di pameran-pameran kerajinan tangan yang sering diikutinya.
Bagi Eko, sangkar burung bukan sekadar produk yang ia jual, tetapi lebih dari itu, ia ingin menunjukkan bahwa kreativitas dan keberanian untuk berpikir di luar kebiasaan dapat menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
Melalui usaha Eank Solo, Eko tidak hanya memberikan solusi bagi para pecinta burung dengan produk yang lebih berkualitas, tetapi juga membuka mata banyak orang bahwa limbah bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
Dengan pencapaian-pencapaian ini, Eko telah membuktikan bahwa sebuah ide sederhana yang lahir dari kepedulian terhadap lingkungan bisa membawa perubahan besar, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk banyak orang yang terlibat dalam perjalanannya.
Kini, Eko dan Eank Solo bukan hanya menjadi kebanggaan lokal, tapi juga bagian dari kisah sukses UMKM Indonesia yang mendunia.
Berdayakan UMKM
Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan bahwa alokasi kredit yang dilakukan BRI telah memberikan dampak nyata terhadap masyarakat Indonesia.
“Sesuai dengan business model-nya, BRI telah memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia. Berdasarkan riset internal, BRI telah berkontribusi sebesar sekitar 70 persen dari 85.1 persen pencapaian indeks inklusi keuangan Indonesia yang di survei pada tahun 2022,” jelas Sunarso.