TRIBUNNEWS.COM, PANGKALPINANG - Riki (26), tersangka pembunuhan istrinya Indah Wati (32) dan bayinya berusia sekitar 9 bulan di Perumahan Ayra 3, Kelurahan Temberan, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang meninggal dunia, Senin (2/12/2024) pukul 18.51 WIB.
Riki meninggal dalam perawatan di RS Bhayangkara Polda Kepulauan Bangka Belitung, tepat 4 hari usai kejadian pembunuhan itu.
Jenazahnya telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah untuk keperluan autopsi, Senin (2/12/2024).
Lantas apa sebenarnya penyebab Riki meninggal?
Baca juga: Bunuh Istri dan Anak, Suami di Pangkalpinang Ditangkap, Pelaku Dirawat di Rumah Sakit
Apakah karena dampak racun yang sempat dia minum usai kejadian?
Ataukah karena ada gangguan paru, liver dan ginjal, seperti disebut polisi?
Diketahui Riki sempat dihadirkan saat konferensi pers ungkap kasus pembunuhan istri dan anak di Polda Babel empat jam sebelum dia dikabarkan meninggal.
Sempat beredar kabar Riki sempat menenggak racun usai membunuh istri dan anaknya.
Seperti diungkapkan Kabid humas Polda Babel, Kombes Pol Fauzan Sukmawansyah.
"Informasinya, tersangka memang sempat minum racun setengah gelas setelah pembunuhan sebelum penangkapan. Kemudian, petugas kita membawa pelaku ke RSUD Depati Hamzah untuk dilakukan pemeriksaan," kata Kombes Pol Fauzan Sukmawansyah mengutip Bangkapos.com.
Kombes Pol Fauzan mengatakan sejak awal Riki ditangkap sudah dilakukan perawatan medis di RS Bhayangkara Polda Babel sejak Sabtu (30/11/2024) malam.
Saat itu dia mengeluh sulit dan sakit menelan dab badan lemas.
Baca juga: Mendalami Motif 2 Kasus Suami Bunuh Istri & Anak, Riki Jadi Tersangka, MZ akan Dibawa ke RSJ
Selama perawatan di RS Bhayangkara, kondisi tersangka Riki semakin menurun hingga dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kondisinya demikian, dilakukan pengobatan dan pemeriksaan darah lengkap, ronsen paru dan rekaman jantung terhadap pelaku dengan kesimpulan ada tanda-tanda dugaan mengarah gangguan paru, liver dan ginjal," ujarnya.
Terkait penyebab meninggalnya Riki, polisi masih menunggu hasil autopsi oleh tim medis Polda Babel.
"Untuk penyebab pastinya akan dilakukan autopsi. Sementara ini yang bisa kami sampaikan. Kami juga masih menunggu untuk informasi lanjutnya. Terimakasih," sambung Kombes Pol Fauzan.
Seperti diketahui, Riki tersangka kasus pembunuhan istri dan anak meninggal di RS Bhayangkara Polda Babel, Senin (2/12/2024) sekitar pukul 18.51 WIB.
"Iya mas (meninggal--red), ini saya di RS Bhayangkara dan mau kita lakukan atopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya," kata Dir Reskrimum Polda Babel Kombes Pol Nyoman Merthada.
Dia mengatakan, sejak awal ditangkap dan diamankan tersangka dilakukan perawatan medis di RS Bhayangkara Polda Babel.
Baca juga: Akhir Pelarian Pelaku Pembunuhan Istri & Anak di Pangkalpinang, Mengapa Riki Langsung Dibawa ke RS?
"Meninggal di RS Bhayangkara, dia (tersangka) mulai dari hari pertama dia sudah dirawat disini karena informasi awal dia minum racun. Tapi setelah kita tangkap bawa ke RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang di sana bilangnya sudah dikasih cairan untuk bersihkan itu," terangnya.
"Dia ngeluh sakit tenggorokan dan kemarin dimasukin selang untuk mengeluarkan cairan di tubuh dan tadi pagi kita ronsen sel darah putih naik, fungsi hati dan ginjalnya turun. Makanya, tadi pas konferensi pers kita hadirkan sebentar," kata Kombes Pol Nyoman.
Motif Cemburu
Sebelumnya Kapolda Bangka Belitung (Babel), Irjen Pol Hendro Pandowo menggelar konferensi pers, Senin (2/12/2024) terkait kasus pembunuhan nistri dan anak yang dilakukan oleh Riki.
Kapolda mengatakan Riki merasa cemburu setelah menuduh istrinya, Indah Wati (34), berselingkuh.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pembunuhan ini sudah direncanakan sebelumnya.
"Dari motif cemburu ada memang semalam sebelum kejadian, pelaku sempat merencanakan pembunuhan terhadap korban. Cemburu dia (Riki). Karena motif cemburu, menurut pelaku, korban ada jalan bersama pria lain sehingga hari kejadian pelaku memukul korban dengan benda tumpul dan menggunakan pisau hingga meninggal dunia," ujar Irjen Pol Hendro.
Indah ditemukan tewas dengan luka tusuk di bagian wajah, leher, perut, dada, dan pipi.
Sementara anaknya, FB (2), mengalami luka akibat benda tumpul dan ditemukan tewas di dalam bak mandi.
"Setelah istrinya meninggal, anaknya menangis. Pelaku mengaku kebingungan, sehingga dia memasukkan anaknya ke dalam bak mandi hingga meninggal dunia," jelasnya.
Setelah membunuh istri dan anaknya, pelaku melarikan diri.
Namun, polisi berhasil menangkap Riki sehari setelah kejadian, tepatnya pada Jumat (29/11/2024) di wilayah Merawang, Kabupaten Bangka.
"Dari olah TKP dan pemeriksaan saksi, termasuk adik korban, serta bukti-bukti di lokasi, semua mengarah pada Riki. Dia merupakan pelaku tunggal dalam kasus ini," tegas Kapolda.
Saat dilakukan pemeriksaan, pelaku diketahui positif menggunakan narkoba berdasarkan hasil tes urine.
"Tes urine menunjukkan pelaku positif menggunakan narkoba. Dugaan keterlibatan pelaku dalam aktivitas judi online juga akan diselidiki lebih lanjut," tambah Kapolda Hendro.
Main Judi dari Uang Hasil Jual Emas Istri
Riki ternyata sempat mencuri cincin emas milik istrinya usai pembunuhan itu.
Cincin itu kemudian dijualnya, uang hasil penjualan digunakannya untuk main judi online bersama teman-temannya.
Bahkan teman-teman Riki tak tahu bahwa Riki baru saja membunuh istri dan anaknya.
"Dia (tersangka) berkumpul dengan teman-temannya untuk bermain judi online. Dia tidak pulang ke rumah, jadi langsung melarikan diri sehingga kita (Polda) bersama tim dari Polresta mengejar yang bersangkutan," jelas Nyoman Merthadana saat jumpa pers, Senin kemarin.
Hingga akhirnya Riki tersangka tunggal kasus pembunuhan ini, berhasil ditangkap polisi.
Motif Suami Cemburu
Sekitar empat jam sebelum meninggal, tersangka Riki sempat dihadirkan saat konferensi pers di Mapolda Bangka Belitung, Senin (2/12/2024).
Riki tega membunuh istrinya, Indah Wati karena motif cemburu.
"Jadi tersangka Riki melakukan pembunuhan terhadap korban bernama Indah Wati dan putranya berinisial FB. Korban (istri) mengalami luka tusuk di muka, dahi, leher, pipi, perut, dada sehingga meninggal dunia, sedangkan FB mengalami luka benda tumpul memar kemudian ditenggelamkan ke dalam bak mandi di rumahnya," ungkap Kapolda Bangka Babel Irjen Pol Hendro Pandowo.
Irjen Pol Hendro menjelaskan awal mula penangkapan terhadap Riki.
Setelah tim kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi dari pihak keluarga dan bukti-bukti, pelaku mengarah pada Riki.
Tim Jatanras Ditreskrimum Polda Bangka Belitung dan Polres Pangkalpinang kemudian mengejar Riki.
Pelaku berhasil ditangkap di wilayah Desa Riding Panjang Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, Jumat (29/11/2024).
"Dari motif cemburu ada memang semalam sebelum kejadian, pelaku sempat merencanakan pembunuhan terhadap korban. Cemburu dia (Riki). Karena motif cemburu, menurut pelaku korban ada jalan bersama pria lain sehingga hari kejadian pelaku memukul korban dengan benda tumpul dan menggunakan pisau hingga meninggal dunia," jelas Hendro Pandowo.
Setelah menghabisi istrinya, Riki membunuh anaknya karena kebingungan korban menangis.
"Korban (istri) tidak bernyawa dan putranya (FB) menangis karena bingung, dia memasukkan korban (anak) ke dalam bak mandi hingga meninggal," jelas Hendro Pandowo.
Hendro Pandowo menambahkan, tersangka setelah dilakukan pemeriksaan serta tes urine ternyata positif menggunakan narkoba.
"Untuk tes urine sudah kita dilakukan dan hasilnya positif, tersangka menggunakan narkoba, sedangkan judi online nanti disampaikan Dir Reskrimum Polda Babel," kata Hendro Pandowo.
Tersangka dalam melancarkan aksinya sendirian dan tanpa dibantu orang lain.
"Saat ini berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi, pelaku tunggal yaitu RK alias Riki," tegas Hendro Pandowo.
Kronologis Pembunuhan
Pembunuhan ini bermula saat pelaku menuduh korban berselingkuh.
Dalam keadaan emosi, Riki menyerang istrinya dengan benda tumpul dan pisau.
Setelah korban meninggal, pelaku beralih kepada anaknya yang sedang menangis.
Anak tersebut ditenggelamkan ke dalam bak mandi hingga tewas.
Pelaku menjalani proses hukum dan dihadirkan dalam konferensi pers dengan tangan diborgol dan menggunakan kursi roda, di bawah pengawalan ketat Polda Babel.
Penemuan jasad IRT) bernama Indah Wati alias IW (32) dan anak balitanya bermula dari kedatangan ibunya pada Kamis (28/11/2024) malam.
Asia, ibu dari Indah Wati, datang untuk menjenguk anak dan cucunya sekitar pukul 21.00 WIB
Asia warga Desa Jelutung, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Bangka Belitung datang ditemani anak laki-lakinya.
Saat tiba di rumah korban, Asia dan anak laki-lakinya melihat kondisi rumah gelap gulita.
Pintu pagar rumah terbuka, namun pintu rumah bagian depan dan belakang rumah terkunci rapat.
Keduanya berusaha mengecek dan mencari keberadaan Indah Wati dan anaknya.
Saat anak Asia mengecek melalui bagian belakang rumah dari luar, terlihat seorang wanita tergeletak di lantai ruang tengah. Kondisinya berlumuran darah.
Sang ibu bergegas memanggil warga sekitar untuk meminta pertolongan.
"Tadi sampai sini (rumah korban) sekitar jam 9, saya bersama anak laki-laki saya satunya. Jadi, ketika sampai rumah ini gelap semua tidak ada lampu. Kata anak saya besok saja ke sini dan mencari lagi mungkin ayuk (korban) lagi keluar sama temannya karena motornya ada satu," ungkap Asia saat ditemui Bangkapos.com di lokasi kejadian pada Kamis malam.
Tapi Asia menduga Indah Wati berada di dalam rumah saat itu. Anak laki-lakinya kemudian menuju bagian belakang rumah kakaknya.
"Saya bilang ke anak laki-laki saya, ayuk (kakak perempuan) kamu ada di dalam dan dia pun langsung ke pintu belakang (dapur) dan ketika diintip hingga disenterin menggunakan lampu handphone, kondisi korban tergeletak dan banyak darah di ruang tengah," kata Asia.
Asia mengaku saat itu belum sempat masuk rumah dan melihat kondisi korban. Ia langsung meminta pertolongan warga sekitar.
"Anaknya masih kecil baru mau merangkak, tadi ada yang bilang dibawa oleh ayahnya pergi dan sempat jam 3 sore main di depan rumah. Kami tidak masuk rumah, tapi melihat dari luar, jadi saya tidak tahu kalau anak korban ada tidak di dalam," jelasnya Asia menceritakan detik-detik awal mereka menemukan korban.
Asia menduga Indah Wati dan anaknya menjadi korban pembunuhan.
"Minggu kemarin saya ke sini dan korban curhat, kalau suaminya tidak suka jika anak dari mantan suami keduanya datang ke sini (rumah korban). Suami korban ini kemarin sempat membawa lari motor korban dan kembali ke rumah," ungkap Asia.
Asia mendengar informasi dari warga sekitar bahwa korban dan suaminya sering ribut. Tetapi Asia tidak mengetahui penyebabnya.
"Sering berkelahi tapi saya kan jauh sesekali ke sini. Korban ini ada bilang suaminya malas kerja dan mudah marah, apalagi kalau anak-anaknya ke sini," kata Asia.
Sumber: (Bangkapos.com/Adi Saputra) (Tribunnews/Wik)
Sebagian artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Ngeri! Pria Ini Ikut Main Judi Online, Teman-temannya Tak Tahu Modalnya dari Bunuh Istri dan Anak