TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agus Buntung tersangka pelecehan seksual di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) disebut-sebut punya mantra khusus.
Mantra khusus ini dibaca Agus Buntung sebelum melecehkan korbannya.
Hal ini diungkap oleh Andre Safutra pendamping korban pelecehan seksual Agus Buntung.
"Korban menoleh ke arah kanan. Setelah korban menoleh, korban mendengar pelaku membaca sebuah mantra. Kemudian (korban) melawan dengan membaca ayat kursi, beberapa kali korban membaca ayat kursi sembari melihat ke kanan, tidak melihat wajah (pelaku)," ungkap Andre.
Tak hanya itu, Agus Buntung juga mengancam korbannya jika berteriak maka mereka bakal dinikahkan oleh warga.
Dalam sebuah wawancara, Andre bercerita soal cara Agus melecehkan korban.
Saat sudah tiba di kamar home stay, Agus memaksa korban untuk melucuti pakaiannya.
Khusus untuk korban, Agus sendiri yang membuka pakaian korban dengan kakinya.
"Bagaimana korban membuka pakaiannya sendiri? kalau pelaku kan dibukakan (oleh korban). Leging bukan dibuka oleh korban, tapi dibuka oleh pelaku. Cara pelaku, pelaku menggunakan jari kakinya untuk membuka leging (korban)," kata Andre Safutra.
Baca juga: Update Kasus Rudapaksa Agus Buntung: Korban Bertambah Jadi 3 Orang, Ada yang Motornya Digadai
Lebih lanjut, Andre pun bercerita bahwa sebenarnya korban sudah menolak dan memberontak sebelum dirudapaksa Agus.
Caranya adalah korban sempat menendang dan ingin berteriak.
"Korban didorong oleh pelaku sehingga korban terbaring di kasur. Setelah itu korban menolak dengan gestur mengarahkan kaki korban ke badan pelaku, kayak menendang. Dia menolak untuk disentuh badannya," ujar Andre.
Kendati sudah melawan sekuat tenaga, korban mengaku tak berdaya karena pelaku terus mengancam.
Terkait modus Agus untuk korban anak di bawah umur, Agus disinyalir punya modus berbeda yakni menjadikan korban sebagai pacar.