Meski dalam satu liang lahat, pemakaman disiapkan dalam lubang satu per satu dan berjejer.
Purwoadi, teman dalam satu jamaat gereja mengenang mendiang Agus sebagai sosok yang ulet dan telaten dalam bekerja.
Selain menjadi guru, Agus juga menjadi teknisi IT di gereja setempat.
"Hari Selasa masih ketemu sama saya, tidak ada pembicaraan permasalahan apapun," tuturnya usai mengantarkan mendiang di pemakaman.
Selain Agus, menurut Purwoadi, mendiang Kristina dikenal sebagai sosok yang baik dan aktif di masyarakat.
Kristina tidak hanya berdedikasi sebagai guru di SDN Batangsaren, Kauman, Tulungagung, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial seperti menjadi anggota KPPS pada Pemilu 2024.
Purwoadi menegaskan, anggapan Kristina sebagai sosok anti-sosial tidaklah benar, sebab ia tetap menjalin hubungan baik dengan tetangga.
Ia juga menambahkan, keluarga Kristina dan Agus Komarudin dikenal harmonis tanpa masalah apapun.
"Saya sangat terkejut saat mendengar kabar mereka meninggal," ungkap Purwoadi.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sadisnya Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri, Pelaku Ternyata Adik Korban, Kesal Tak Dipinjami Uang
dan
Fakta Baru Sosok Pembunuh 1 Keluarga di Kediri, Seorang Residivis Kasus Penjambretan