Sementara itu, tiga lokasi lain, yaitu di depan pabrik baja PT ISTW Jalan Simongan, Manyaran, Semarang Barat.
Lalu di depan toko bangunan di Jalan Untung Suropati, Manyaran, Semarang Barat dan di depan Alfamart Candi Penataran, Jalan Candi Penataran Raya, Kalipancur, Ngaliyan.
"Prarekonstruksi sebanyak empat titik yang adegannya satu rangkaian dari PT ISTW Simongan hingga sebelah kiri Alfamart tempat aksi pengejarannya selesai," ujarnya.
Alasan Prarekonstruksi Digelar Malam Hari
Artanto mengatakan, proses prarekonstruksi ini dilakukan sebagai langkah untuk memberikan pemahaman penyidik dalam melakukan pemeriksaan.
Apalagi, rangkaian peristiwa penembakan cukup panjang sehingga para penyidik membutuhkan pemahaman dan wawasan pengetahuan tentang kronologi cerita.
"Selepas prarekonstruksi ini, Aipda Robig masih berstatus terperiksa. Penetapan tersangka setelah gelar perkara," ungkap Artanto.
Setelah penetapan tersangka, selanjutnya polisi melakukan rekonstruksi lengkap didampingi pihak kejaksaan.
"Proses ini nanti menunggu hasil pemeriksaan penyidik," terang Artanto.
Selain itu, dirinya membantah bahwa prarekonstruksi dilakukan secara tertutup.
Namun, Artanto mengaku pelaksanaannya memang dilakukan secara mendadak.
Adapun prosesnya dilakukan pada malam hari guna menyesuaikan dengan waktu kejadian, dan agar tak menyebabkan jalan macet.
"Kami juga butuh konsentrasi dan gambar yang bagus. Itu yang jadi pertimbangan," tuturnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul: 30 Menit Sebelum Aipda Robig Tembak Pelajar Semarang, Korban Sempat WA Ayah Antar Teman.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJateng.com/Iwan Arifianto)